Wakil Ketua Komisi A DPRD Seruyan, Subani, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU 65.742.002 yang terletak di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya. Langkah ini diambil sebagai respons atas banyaknya keluhan dari masyarakat terkait seringnya SPBU tersebut tutup, yang tentunya menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang membutuhkan layanan SPBU.
Adanya keluhan masyarakat setempat telah banyak mengeluhkan tentang seringnya SPBU ini tutup, sehingga menimbulkan kesulitan bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar untuk keperluan sehari-hari maupun untuk aktivitas lainnya.
Keluhan ini menjadi perhatian serius bagi DPRD Seruyan untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat akan bahan bakar dapat terpenuhi dengan baik.
Melalui konfirmasi dengan supervisor SPBU, Wakil Ketua Komisi A DPRD Seruyan Subani mengetahui bahwa permasalahan yang menyebabkan seringnya SPBU tutup adalah kendala administrasi dari pemilik SPBU.
“Hal ini tentunya mempengaruhi operasional SPBU dan menyebabkan terhambatnya pelayanan kepada masyarakat,” kata Subani kepada MentayaNet, Selasa 10 Juni 2025.
Sebagai wakil rakyat, Subani merasa terpanggil untuk memastikan ke pengelola apa penyebabnya SPBU ini sering terlihat tutup. Dengan demikian, DPRD Seruyan dapat memahami situasi yang sebenarnya dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Tujuannya adalah agar SPBU dapat beroperasi dengan normal dan masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar.
Komisi A DPRD Seruyan berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. Dengan melakukan sidak ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh SPBU tersebut.
DPRD Seruyan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memastikan bahwa hak-hak masyarakat terpenuhi.
” Kami akan melakukan croscek ke Pertamina dalam waktu dekat ini,” ungkapnya.
Sementara itu Redi Supervisior SPBU 65.742.002 mengatakan bahwa untuk minyak kemaren itu seharusnya datang tapi karena ada pembatasan dari Pertamina.
” Kita sudah pesan pertamax dan pertalit, tapi dari pihak Pertamina hanya mengeluarkan pertalit 5.000 sedangkan mobil kita 10.000 jadi gak bisa diangkut,” jelasnya kepada Wakil Ketua Komisi A DPRD Seruyan.
Dijelaskannya untuk Solar kami mendapatkan 50.000 liter Solar perbulan, Pertalit diatas 100.000 liter, sehari hampir 2.000 liter dijual ke masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.