Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) ikut ambil bagian dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-56 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur yang digelar tahun ini.
Kehadiran kafilah dari MHU menjadi wujud komitmen masyarakat setempat dalam mendukung syiar Islam sekaligus memperkuat generasi Qur’ani di Kotim.
MTQ ke-56 Kabupaten Kotawaringin Timur mengusung tema “Melalui MTQ ke-56 kita wujudkan generasi millenial yang cinta Al-Qur’an, dekat dengan Al-Qur’an serta mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an”.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah silaturahmi antarumat, penguatan ukhuwah islamiyah, serta sarana pembinaan kader Qur’ani sejak usia dini hingga dewasa.
Kecamatan Mentaya Hilir Utara tampil penuh semangat dengan mengirimkan total 82 peserta beserta official. Mereka tercatat mengikuti seluruh cabang lomba, mulai dari tilawah, tahfidz, tafsir, syarhil Qur’an, fahmil Qur’an, kaligrafi, hingga cabang seni Islami lainnya.
Kehadiran kafilah MHU menambah semarak penyelenggaraan MTQ ke-56, sekaligus menunjukkan komitmen kecamatan ini dalam melahirkan generasi yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an.
Camat Mentaya Hilir Utara, Muslih, menyampaikan apresiasi atas semangat dan kerja keras seluruh peserta maupun official yang telah mempersiapkan diri dengan baik.
“Kami sangat bangga bisa mengirimkan 82 peserta yang ikut di semua cabang lomba. Bagi kami, MTQ bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dukungan masyarakat serta para tokoh agama di Mentaya Hilir Utara sangat besar dalam menyukseskan keikutsertaan kafilah pada MTQ kabupaten.
“Harapan kami, anak-anak dan remaja yang ikut lomba dapat terus mengasah kemampuan, sehingga ke depan bisa membawa nama baik kecamatan bahkan Kotawaringin Timur di tingkat provinsi maupun nasional,” kata Muslih.
Salah seorang peserta dari cabang tilawah, Siti Rahma, mengaku bangga bisa mewakili Mentaya Hilir Utara.
“Ini pengalaman yang berharga bagi saya. Selain melatih keberanian tampil di depan umum, lomba ini juga menambah semangat untuk terus belajar membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pengurus LPTQ Bagendang menegaskan bahwa persiapan kafilah sudah dilakukan jauh hari dan berlatih dengan optimal.
“Kami berlatih rutin bersama para pembina di kecamatan. Semoga kerja keras peserta bisa membuahkan hasil terbaik, tetapi yang lebih penting adalah semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap Al-Qur’an,” tuturnya.
Selain menjadi ajang kompetisi, MTQ ini diharapkan dapat menjadi sarana pembinaan mental spiritual bagi masyarakat.
Kehadiran 82 kafilah dari MHU menggambarkan antusiasme yang tinggi, serta semangat kolektif warga dalam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Dukungan penuh dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah kecamatan turut menambah keyakinan bahwa MHU mampu memberi kontribusi nyata dalam syiar Islam di Kotawaringin Timur.
Melalui MTQ ke-56 ini, Kecamatan Mentaya Hilir Utara berharap dapat memperkuat peran masyarakat dalam menjaga tradisi keagamaan, memperluas syiar Islam, dan melahirkan qori-qoriah serta hafidz-hafidzah terbaik yang kelak membanggakan Kotawaringin Timur di tingkat provinsi bahkan nasional.
Baca Juga :
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
