banner 130x650

Kades Saba Dolok Siap Mundur Jika Warganya Tidak Suka

Kades

Kepala Desa (Kades) Saba Dolok Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Syahnan Arifin, akui jika memang ada warganya yang tidak suka dengannya sebagai pimpinan di Desa, maka ia siap mengundurkan diri.

Ucapan itu diungkapkan oleh Kepala Desa (Kades) Saba Dolok Sahnan kepada media ini melalui sambungan telepon, Selasa (30/07/2024) siang di Panyabungan.

Syahnan mengaku, semua tuduhan dan dugaan soal BLT warga yang sudah meninggal dunia yang ditilap tidak sesuai, itu merupakan adalah hoax.

“Apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar, dan jika warga tidak terima dengan kepemimpinan saya silahkan mereka mengadu, dan saya siap mundur,” ucap Sahnan.

Bahkan, Syahnan juga mengaku aduan beberapa warga kepada media itu hanya untuk memprovokasi semata antara dirinya dengan warga lainnya.

“Dari judul berita kemarin itu saya rasa hanya untuk memprovokasi saya dengan warga, kalian pun media ini tidak mau memberitahu siapa warga yang mengadu itu,” ungkapnya dengan nada kesal.

BACA JUGA :  PETI Bikin Resah! Tangkap Pemilik Lahan Tambang Kotanopan

Dalam komunikasi via WhatsApp itu, Syahnan mengatakan tidak ada waktu untuk konfirmasi lebih lanjut dengan masalah tersebut, dan Sayhnan mengaku saat ini ia mau pergi ke Medan.

“Sudah dulu ya, tidak ada gunanya saya berikan klrifikasi lebih lanjut, karena saya tidak ada waktu, saya mau ke Medan, tutupnya sembari mengakhiri percakapan.

Sebelumnya, ramai muncul pemberitaan di media inline soal dugaan Kades Saba Dolok tilap BLT warga yang sudah meninggal dunia.

Dalam Judul berita itu tertulis “Parah, Kades Saba Dolok Diduga Tilap BLT Warga Yang Sudah Meninggal Dunia”

Bahkan dalam isi berita itu mengatakan, selama kurang lebih satu tahun ini, penerima BLT yang sudah meninggal dunia masih terus disalurkan Kades.

Dan diduga, anggaran BLT milik warga yang sudah meninggal dunia tersebut masuk ke kantong pribadi oknum Kades dan perangkatnya.

BACA JUGA :  Bupati Madina Laksanakan Shalat Idul Fitri 1445 H di Mesjid Agung Nur Ala Nur

“Ada salah satu warga yang sudah meninggal dunia berinisial SE, dan tidak ada ahli warisnya (lajang). jadi yang menjadi pertanyaan itu kemana disalurkan BLT nya, dan siapa yang menanda tanganinya,” ucap salah satu warga yang mengadu ke media ini.

Kata warga itu, selain yang sudah meninggal dunia, yang sudah pindah domisili juga masih tetap menerima BLT dari Kades dan perangkatnya.

“Ada juga yang sudah pindah domisili dari Desa ini, namun tetap dapat BLT, bahkan yang lulus PPPK juga dapat, kan aneh” ucap warga penuh kecurigaan.

Selain itu, muncul juga masalah lain yang melibatkan Kades Saba Dolok soal pemberhentian perangkat Desa yang diduga secara sepihak.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca