Bupati Murung Raya, meninjau langsung sejumlah jembatan yang rusak akibat longsor dan banjir di wilayah Kecamatan Tanah Siang dan Murung. Kegiatan itu merupakan respons cepat terhadap dampak curah hujan ekstrem yang telah melanda daerah tersebut.
Kerusakan yang diamati meliputi Jembatan Sanggrahan di Kecamatan Murung dan jembatan penghubung antara Desa Sungai Lunuk dan Desa Tino Talih di Kecamatan Tanah Siang.
Menurut laporan petugas, hujan deras mengakibatkan sungai meluap dan menyebabkan longsor di sejumlah titik, sehingga mengancam struktur jembatan dan akses jalan di sekitarnya.
Dalam pantauan lapangan, Bupati Heriyus menyampaikan himbauan tegas agar masyarakat tidak melintasi jembatan yang telah rusak:
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak melintasi Jembatan Sanggrahan dan Jembatan di Desa Tino Talih, karena kondisinya rusak dan berbahaya. Akses sementara ditutup hingga perbaikan selesai,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dalam pantauannya ditemukan titik-titik longsor lainnya, seperti di Jalan Pelita Mayong (dua titik), turap di Taman Makam Pahlawan Puruk Cahu, serta genangan banjir di Simpang Pulou Basan akibat hujan ekstrem.
“Dari hasil pantauan, terdapat beberapa titik longsor serta genangan banjir di simpang Pulou Basan akibat hujan deras ekstrem,” imbuh Heriyus.
Beberapa kecamatan turut terdampak bencana, termasuk gangguan aliran listrik yang disebabkan oleh pohon tumbang. Mengenai hal ini, Bupati menaruh apresiasi terhadap pihak PLN.
“Saya mengapresiasi kesiapsiagaan pihak PLN yang bergerak cepat menangani gangguan listrik di wilayah terdampak,” tambahnya.
Untuk mempercepat pemulihan, Heriyus meminta setiap camat dan kepala desa di wilayah terdampak untuk segera turun ke lapangan dan membantu masyarakat yang memerlukan bantuan langsung.
Ia menegaskan bahwa perbaikan fasilitas umum akan menjadi prioritas agar konektivitas kembali pulih.
Berdasarkan laporan dari instansi terkait, curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir memang telah memicu kejadian banjir dan longsor di berbagai wilayah Kabupaten Murung Raya.
Banjir dan longsor ini tidak hanya merusak infrastruktur jembatan, tetapi juga mengganggu akses jalan desa, fasilitas sanitasi, dan pasokan listrik lokal.
Pelaksanaan peninjauan oleh bupati mencerminkan respons pemerintahan daerah dalam mitigasi bencana, yakni pemantauan langsung di lapangan, imbauan keselamatan kepada masyarakat, dan rencana perbaikan yang segera.
Dalam hal perbaikan jembatan, menurut sumber di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten, perbaikan awal mungkin berupa pemasangan penyangga sementara atau jembatan darurat.
Tahap selanjutnya akan dilaksanakan rekonstruksi permanen sesuai standar teknik sipil agar dapat menahan beban arus dan potensi cuaca ekstrem di masa mendatang.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.