banner 130x650

Dina Maulidah Dorong Budaya Membaca Sejak Dini untuk Perkuat Pendidikan Murung Raya

Murung Raya
Foto : Dina Maulidah - Anggota DPRD Murung Raya

Wakil Ketua I DPRD Murung Raya, Dina Maulidah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan budaya membaca sebagai fondasi pendidikan anak-anak di daerah ini.

Menurutnya, gemar membaca bukan sekadar hobi, tetapi investasi jangka panjang bagi pembentukan karakter, wawasan, dan kecakapan generasi penerus.

Dalam pernyataannya, Dina menyebut bahwa akses terhadap bacaan yang berkualitas harus diperluas hingga ke pelosok desa.

Ia menyoroti fakta bahwa banyak anak di daerah terpencil belum memiliki akses ke perpustakaan atau buku-buku edukatif, sehingga potensi mereka dalam mengembangkan kreativitas dan literasi tertahan.

“Anak-anak harus tumbuh dalam lingkungan yang merangsang mereka untuk membaca—bukan hanya buku pelajaran, tetapi juga cerita, sains, dan literatur lain yang memperluas cakrawala berpikir mereka,” ujar Dina.

Ia menekankan bahwa pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan ruang baca di sekolah, rumah, dan fasilitas umum seperti balai desa atau ruang publik.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Murung Raya Tekankan KUPA–PPAS Perubahan 2025 Harus Pro Rakyat

Dengan menghadirkan rak-rak buku sederhana atau pojok baca di desa, peluang anak-anak untuk berinteraksi dengan bacaan bisa meningkat.

Dina juga mendorong program mobile library (perpustakaan keliling) agar buku dapat menjangkau sekolah-sekolah di wilayah jauh, termasuk daerah yang belum memiliki gedung perpustakaan permanen.

Ia percaya bahwa jika anak-anak terbiasa membaca sejak kecil, mereka akan lebih kritis, lebih kreatif, dan lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.

Meski demikian, ia mengakui tantangan di lapangan, seperti rendahnya minat baca karena kurangnya pembiasaan, terbatasnya koleksi buku, dan kurangnya dukungan anggaran dari pemerintah desa.

Untuk itu, Dina berharap agar pemerintah kabupaten dan pemerintah desa memasukkan program literasi ke dalam anggaran rutin dan menjadikan gerakan membaca sebagai agenda terus-menerus.

“Kalau anak-anak terbiasa membaca, mereka tidak hanya pintar dalam sekolah, tetapi juga punya bekal untuk berpikir kritis, inovatif, dan mandiri,” tambah Dina dengan keyakinan.

BACA JUGA :  DPRD Murung Raya Dukung Imbauan Larangan Pelajar Bawa Kendaraan ke Sekolah

Dengan dorongan tersebut, DPRD bersama pemerintah daerah diharapkan bisa merancang program nyata — misalnya traumebaca di sekolah dasar, kompetisi literasi, dan pengadaan perpustakaan mini di tiap dusun.

Bila gerakan budaya baca ini berkembang, Murung Raya berpotensi melahirkan generasi yang tidak hanya terdidik secara akademik, tetapi juga kaya imajinasi dan mampu bersaing di era digital.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca