Mengatasi meroketnya harga gas elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram untuk masyarakat kategori miskin, jajaran Komisi II DPRD Kotim meminta Pemda melalui instansi terkait membuat operasi pasar Gas Elpiji.
Ketua Komisi II DPRD Kotim, Juliansyah meminta agar gas elpiji baik yang bersubsidi maupun non subsidi untuk menekan harga yang jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami minta pemerintah daerah melalui dinas teknisnya, melakukan kerjasama dengan pihak Pertamina dan agen distributor lainnya untuk membuka operasi pasar gas elpiji ini. Daerah harus bisa menekan harga gas yang sudah terlalu mahal melebihi harga HET yang sudah ditentukan oleh pemerintah selama ini,” ucap Juliansyah pada Kamis, 29 September 2022.
Menurutnya operasi pasar amat penting untuk dilakukan di daerah tersebut, mengingat tingkat kebutuhan masyarakat akan gas elpiji bersubsidi dan nonsubsidi tersebut sangat tinggi.
Baca Juga : Tuhkan! Akses Jalan Kian Rusak, Siswa di Kotim Kesulitan Melintas
“Untuk memutus mata rantai praktek nakal para agen dan pedagang ini, harus kita lakukan langkah-langkah strategis, diantaranya dengan membuka operasi pasar, setidaknya kita bisa menekan dan mengurangi beban masyarakat yang selama ini kian meresahkan dengan harga gas yang sangat mahal tersebut,” timpalnya.
Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan, operasi pasar itu sendiri tidak mesti harus menunggu hari atau momen tertentu, bisa saja dilakukan setiap seminggu sekali di beberapa titik, baik perkotaan maupun wilayah pedesaan.
Tambahnya lagi, terobosan tersebut merupakan langkah jemput bola, sembari memaksimalkan fungsi pengawasan baik dari instansi terkait hingga lembaga legislatif.
“Kami tentunya sangat mendukung operasi pasar terkait gas elpiji ini dilakukan, kalau memang bisa dikerjakan kenapa tidak. Artinya membuka operasi pasar ini tidak merugikan daerah ada sisi keuntungan meskipun sedikit, namun masyarakat juga berkurang bebannya, kita tidak bisa mengontrol terlalu detail apa yang terjadi di lapangan namun kita bisa mengurangi hal-hal negatif yang dirasakan masyarakat selama ini dengan langkah-langkah kecil yang bermanfaat,” tukasnya.
Baca Juga : Waket I DPRD Kotim Minta Satpol PP Awasi Perda, Masih Banyak Lalai !!!
Dia meyakini, dengan dibukanya operasi pasar banyak masyarakat akan diuntungkan. Sistem operasi pasar dengan mengedepankan jemput bola ini dinilai sangat membantu masyarakat terutama masyarakat dengan ekonomi ke bawah yang selalu menjadi tumbal langka dan mahalnya gas elpiji bersubsidi di Kotim.
“Kami dari Komisi II berharap saran ini bisa cepat di realisasi oleh pemerintah daerah melalui pihak terkait, kalau memang ada kendala kami siap membantu agar masyarakat merasakan dampak positif dengan hadirnya pemerintah daerah di tengah-tengah masyarakat sebagai langkah jemput bola, karena pemerintah yang baik adalah pemerintah yang hadir ditengah-tengah masyarakat terlebih sangat kesusahan seperti sekarang ini,” pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.