Puluhan peserta dari berbagai perusahaan penyedia jasa konstruksi di Kabupaten Murung Raya mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sertifikasi Subklasifikasi Gedung, Jalan, Jembatan, Irigasi, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang digelar di Aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Murung Raya.
Kepala DPUPR Murung Raya, Paulus K. Manginte ST MT, menjelaskan kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi sekaligus memastikan setiap pelaksanaan proyek sesuai standar yang ditetapkan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
“Bimtek ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas SDM. Dengan sertifikasi resmi, kita memastikan pembangunan infrastruktur di Murung Raya dilaksanakan secara profesional, aman, dan memenuhi standar keselamatan kerja,” kata Paulus usai kegiatan pada Senin, 22 September 2025.
Ia menegaskan, aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan prioritas utama yang wajib diterapkan oleh semua perusahaan konstruksi.
“K3 bukan pilihan, melainkan kewajiban. Setiap perusahaan penyedia jasa konstruksi harus menjadikan keselamatan kerja sebagai hal yang utama, demi melindungi pekerja dan masyarakat pengguna infrastruktur,” tambahnya.
Terkait progres pembangunan daerah, Paulus menyebut bahwa serapan fisik dan anggaran tahun 2025 memang masih tergolong rendah pada triwulan awal.
Namun, ia optimistis target serapan akan meningkat pesat seiring dengan percepatan sejumlah proyek strategis.
“Salah satunya melalui kegiatan Bimtek ini yang secara tidak langsung akan mempercepat realisasi. Kami menargetkan hingga akhir tahun, serapan anggaran bisa mencapai 90 persen,” ujarnya penuh keyakinan.
DPUPR Murung Raya saat ini tengah mengawal beberapa proyek besar yang sedang berjalan. Di antaranya, pembangunan Jembatan Dirung Bakung senilai Rp14 miliar, peningkatan jalan dalam kota Puruk Cahu, serta pembangunan jalan penghubung Tumbang Lahung – Tumbang Kunyi.
“Apabila proyek-proyek tersebut berjalan lancar tanpa kendala berarti, kami optimistis realisasi fisik maupun keuangan akan maksimal,” papar Paulus.
Ia menambahkan, keberhasilan pembangunan infrastruktur bukan hanya berdampak pada konektivitas dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menyangkut keselamatan bagi para pelaksana maupun pengguna sarana dan prasarana yang dibangun.
Baca Juga :
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
