banner 130x650

Bupati Murung Raya Targetkan 1.000 Hektar Kakao sebagai Pilot Project Ekonomi Baru

Bupati Murung Raya
Foto : Buah Kakao yang dibudidayakan masyarakat

Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, mulai dilirik sebagai daerah potensial untuk pengembangan kakao dan kopi.

Potensi besar ini diungkapkan Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia PT. Riset Perkebunan Nusantara, Dini Astika Sari, saat menerima kunjungan kerja Bupati Murung Raya bersama jajaran di Jember, Jawa Timur sejak 2024 silam.

Menurut Dini, kondisi geografis dan topografi Murung Raya sangat mendukung pengembangan kakao serta kopi jenis robusta.

Dengan luasan lahan yang tersedia, wilayah ini dinilai bisa masuk dalam kategori sentra baru kakao di Indonesia.

“Hari ini kami melihat potensi yang sangat besar di Murung Raya. Luasan area, letak geografis, dan topografinya sangat memungkinkan untuk pengembangan kopi, khususnya robusta, dan juga kakao. Kami siap mendampingi Pemkab Murung Raya untuk menyusun desain pengembangan yang tepat, sehingga hasilnya bukan hanya produktif tetapi juga memiliki kualitas rasa yang istimewa,” jelas Dini.

Dini menambahkan, Puslitkoka akan menyiapkan pendampingan mulai dari aspek ilmiah, teknis, hingga praktis, termasuk penggunaan varietas unggul dan penerapan teknologi pascapanen modern.

Menurutnya, jika lahan potensial di Murung Raya yang mencapai ribuan hektar dapat dioptimalkan, daerah ini mampu menghasilkan kakao hingga puluhan ribu ton per tahun.

BACA JUGA :  Plt. Sekda Kalteng Hadiri Syukuran Hari Jadi ke-23 Murung Raya

“Dengan komitmen kuat dari Pemkab, kami optimistis Murung Raya bisa melahirkan produk kakao spesial yang menjadi kebanggaan nasional bahkan siap bersaing di pasar ekspor,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Murung Raya dan Puslitkoka Indonesia, yang nantinya dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Fokus kerja sama ini mencakup penyediaan bibit unggul, transfer teknologi, pendampingan intensif kepada petani, hingga strategi pemasaran produk kakao Murung Raya.

Bupati Murung Raya menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam mengembangkan kakao sebagai komoditas unggulan baru.

Ia menyebutkan, Pemkab menargetkan tahap awal pembukaan lahan kakao seluas 1.000 hektar yang akan diperluas secara bertahap dalam lima tahun ke depan.

“Pemkab Murung Raya berkomitmen menjadikan pengembangan kakao sebagai salah satu prioritas pembangunan ekonomi kerakyatan. Target awal 1.000 hektar ini akan menjadi pilot project sebelum kita kembangkan lebih luas. Kami ingin masyarakat terlibat langsung, baik sebagai petani, pelaku UMKM olahan kakao, maupun bagian dari rantai pasok. Dengan cara ini, nilai tambah kakao bisa tinggal di Murung Raya,” tegas Bupati pada Senin, 22 September 2025.

BACA JUGA :  PPPK Murung Raya Diminta Utamakan Disiplin dan Pelayanan Publik

Ia juga menegaskan bahwa pengembangan kakao tidak hanya berfokus pada produksi bahan mentah, tetapi juga pada pengolahan hilir.

Pemkab ingin mendorong berdirinya industri kecil menengah yang mampu menghasilkan produk turunan kakao seperti cokelat olahan, bubuk kakao, hingga minuman siap saji.

“Kami tidak ingin Murung Raya hanya dikenal sebagai penghasil biji kakao mentah. Ke depan, kami akan siapkan program hilirisasi agar masyarakat bisa mengolahnya menjadi produk bernilai tambah tinggi yang mampu menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Dengan peluang besar ini, Murung Raya diyakini mampu menambah daftar daerah penghasil kakao unggulan di Indonesia.

Jika program ini berhasil, tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi desa, serta menjadikan Murung Raya sebagai ikon baru penghasil kakao berkualitas di tanah air.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca