Ratusan masyarakat yang tinggal di Desa Tangkarobah, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Sampit kembali diterpa banjir dengan kapasitas air lebih tinggi dari sebelumnya.
Beberapa hari terakhir ini sebagian wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah dicurahi hujan dengan cukup tinggi. Salah satunya di Desa Tangkarobah, Kecamatan Mentaya Hulu kembali terendam banjir yang sudah melanda 8 hari lamanya.
Windy Kartika Dewi, Warga Desa Tangkarobah menyebutkan sekarang ini ketinggian air sudah mencapai 150 cm di atas permukaan jalan poros desa tesebut. Masyarakat mulai kawatir apabila curah hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi akan menenggelamkan kawasan penduduk.
“Sebelumnya masih dibawah rumah saja airnya, dan belum surut-surut. Kebanyakan ini air pasang bawaan, sehingga imbasnya di desa kami. Tapi bagaimana mau beraktivitas di luar kalau dijalanan saja banjir dan harus menggunakan jukung (klotok) atau sampan terlebih dahulu untuk sampai di dasar jalan yang aman,” ucap Windy kepada MentayaNet.com pada Selasa, 13 September 2022.
Baca Juga : Politisi PDIP Tegaskan Pemda Dorong Swasembada Pangan Masyarakat Kotim
Diterangkan olehnya, hingga saat ini belum ada tanda kedatangan Pemerintah Kabupaten melalui instansi terkait yang melakukan peninjauan lokasi banjir di Desa ini. Semenjak 1 minggu kebelakang penduduk setempat telah terjebak banjir dan semua aktivitas menjadi lumpuh total.
Dari informasi yang dihimpun MentayaNet.com, ia menerangkan hingga sampai saat tidak bisa mencari beberapa kebutuhan pokok untuk makan yang biasa diambil di kebun. Sehingga daerah kawasan perkebunan kelapa sawit ini turut terendam, dan beberapa tanaman pertanian warga rusak hingga gagal panen.
Kepala Desa Tangkarobah, H Sapran Asnat mengatakan, debit air beberapa hari ini terus meninggi dan sampai sekarang sudah mencapai sedada orang dewasa, hingga merambat kedalam rumah warga sekitar. Padahal, dilokasi itu penduduk menggunakan rumah betang, namun masih saja kapasitas air terus tinggi.
“Iya sampai hari ini debit air terus meninggi dan sudah mencapai sedada orang dewasa, mungkin 90-130 cm dari jalan,” sebut Kepala Desa Tangkarobah.
Baca Juga : 10 Desa Dan 1 Kelurahan Di Kecamatan Mentaya Hulu Kotim Dilanda Banjir
Ia menambahkan, selaku pemerintah desa setempat dia berus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan stekholder terkait lainnya sebagai antisipasi banjir susulan yang lebih besar.
Sementara itu, ia menjelaskan jika Desa Tangkarobah merupakan desa yang menjadi daerah rawan banjir di setiap tahunnya. Ditambahkan pada tahun 2021 lalu desa ini pernah alami hampir 1 bulan terjadi pasang air sungai tiada henti.
“Intinya kita tetap mengimbau masyarakat agar lebih waspada pada saat terjadi hujan, karena bisa saja debit air dengan cepat tinggi dan masuk ke rumah. Memang sekarang ini belum ada, tetapi lebih baik kita waspada,” pintanya.
Kendati demikian, dirinya juga mengharapkan masyarakat tetap mewaspadai dengan anak-anak kecil yang belum bisa berenang. Karena dengan tingginya curah hujan dengan kapasitas kedalam air yang bisa kapan saja meraup nyawa seseorang tanpa disedari oleh orang tuanya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.