Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sedang genjar melakukan peninjauan kasus Stunting di Kabupaten Seruyan untuk pengecekan gizi lebih lanjut.
Wakil Bupati Seruyan, Iswanti memberikan pintu lebar kepada Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah yang mau meninjau secara langsung di beberapa titik wilayah setempat.
“Kita sangat mendukung dengan program dari pemerintah daerah untuk mencegah sedari dini kasus stunting di lingkup keluarga, karena banyak gizi yang tidak tercukupi,” ucap Iswanti kepada MentayaNet.com pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Ia memaparkan tentang Percepatan Penanganan Stunting di Kalteng sudah seharusnya ditegakkan. Stunting adalah ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 balita di Indonesia mengalami stunting.
Penyebab stunting adalah Kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1000 hari pertama kehidupan diantaranya kurang gizi pada saat ibu hamil, kurang gizi pada saat masih balita, kurang pengetahuan ibu sebelum, saat dan setelah melahirkan.
Hal ini jika tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, kurangnya akses air bersih dan sanitasi (kebersihan lingkungan) dan kurang pengetahuan tentang makanan bergizi yang berasal dari sumberdaya lokal akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan.
Baca Juga : Ratusan Masyarakat Suku Dayak Lakukan Unjuk Rasa, Ada Apa?!
Stunting menyebabkan ukuran panjang atau tinggi badannya lebih pendek di bandingkan dengan standart, pertumbuhannya melambat, memampuan untuk fokus memori pembelajarnnya sangat rendah dan pubertas melambat.
Selain itu, stunting mengakibatkan perkembangan otak dan fisik terhambat, sulit berprestasi, rentan terhadap penyakit, ketika dewasa mudah mengalami kegemukan sehingga beresiko terkena penyakit jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.
Tegas menanggapi hal itu, Wakil Bupati Seruyan, Iswanti dan jajaran pun turut melakukan peninjauan kelapangan guna melaksakan program pendampingan anak stunting secara langsung di Desa Sungai Undang, Kabupaten Seruyan.
“Di usia produktif, anak stunting memiliki penghasilan 20% lebih rendah dari pada anak yang tumbuh optimal. stunting bisa dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan,” tegas Iswanti.
Kendati demikian peran keluarga juga sangat diperlukan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan. Jika seorang anak telah terkena stunting sejak kecil, maka pertumbuhan saat dewasanya akan terhambat.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.