Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur menyoroti kondisi jembatan kayu di salah satu desa pedalaman yang kini dalam keadaan sangat memprihatinkan.
Struktur jembatan yang sudah lapuk dan nyaris ambruk itu dikhawatirkan membahayakan keselamatan masyarakat yang melintas setiap hari.
Anggota DPRD Kotim Dapil IV, Supian Hadi, menyampaikan bahwa dari hasil peninjauan di lapangan, jembatan tersebut sudah lama tidak mendapatkan perawatan maupun perbaikan berarti.
Sejumlah papan penyangga dan balok kayu terlihat retak, bahkan bergoyang ketika dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Jembatan ini bukan hanya penghubung antar-desa, tetapi juga urat nadi ekonomi masyarakat. Jika dibiarkan, keselamatan warga benar-benar terancam. Kami mendesak pemerintah daerah segera melakukan penggantian total dengan konstruksi yang lebih kokoh,” tegas Supian.
Ia menambahkan, jembatan kayu yang dibangun sejak puluhan tahun lalu kini sudah tidak layak digunakan karena faktor usia dan sering terendam air saat banjir datang.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada jembatan kayu. Harus ada perubahan menuju infrastruktur permanen dari beton atau baja ringan agar bisa bertahan lama,” ujarnya.
Menurut Supian, DPRD Kotim akan terus mengawal upaya ini agar masuk dalam program prioritas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada tahun anggaran mendatang.
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera melakukan survei teknis dan menghitung kebutuhan anggaran secara detail.
“Keselamatan masyarakat adalah hal utama. Jangan menunggu sampai ada korban baru bertindak,” tegasnya menutup.
Jembatan yang dimaksud menjadi jalur utama warga untuk beraktivitas, termasuk mengangkut hasil pertanian, mengantar anak sekolah, dan berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ini menjadikan perbaikan jembatan sebagai kebutuhan mendesak demi menunjang keselamatan sekaligus kelancaran ekonomi desa.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.