Anggota Komisi III DPRD Kotim,Kalimantan Tengah mengungkapkan keprihatinannya atas bencana banjir yang melanda sejumlah daerah yang membuat banyak sektor lumpuh aktivitas.
Sanidin, Anggota Komisi III DPRD Kotim menyoroti kondisi banjir tahap 2 yang kembali merebak di wilayah pelosok Kotim akhir-akhir ini.
“Sudah berminggu-minggu rumah warga terendam, bahkan mengharuskan warga mengungsi hingga membangun tenda. Dan dampak banjir ini dikhawatirkan menimbulkan penyakit yang rentan menyerang masyarakat,” ucap Sanidin pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Adapun daerah yang masih terdampak banjir yakni Kecamatan Parenggean, Mentaya Hulu, Telaga Antang, Antang Kalang, Cempaga Hulu dan Bukit Santuai.
Dia menambahkan, persoalan banjir di Kabupaten Kotim menjadi perhatian serius pemerintah karena semakin tahun kian parah dan tidak terfasilitasi.
Hal ini disinyalir karena minimnya daerah resapan air, sehingga air hujan langsung turun ke permukiman warga. Terutama kawasan pelosok dikelilingi pohon sawit yang tidak dapat meresap air.
Baca Juga :
Dokter RSUD Murjani Sampit Lalai Tugas, Pasien Menumpuk dan Antrean Panjang !
“Pemerintah harus memetakan hutan yang harus dipertahankan. Jangan sampai ada lagi perusahaan diizinkan untuk membuka lahan. Kalau perlu malah hutan yang ada ini ditambah luasnya dengan cara reboisasi,” tambahnya.
Terutama hutan di daerah hulu yang merupakan tumpuan serapan air hujan. Karena daerah hulu yang tinggi jika sampai terendam banjir, secara otomatis daerah-daerah di bawahnya yang lebih rendah, juga akan terendam.
“Kita harapkan pemerintah memberikan bantuan, baik dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah banjir tahunan ini. Serta mencarikan solusi atas permasalahan ini,” tandasnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.