Kepergian sosok Anang Kapeliyus yang merupakan Anggota DPRD Kotim, Kalimantan Tengah untuk selama-lamanya ini, merupakan tamparan keras bagi Partai Demokrat. Selain harus kehilangan sosok salah-satu kader terbaik, Anang Kapeliyus juga memiliki simpatisan yang mencapai ribuan orang di wilayah Dapil V. Hal itu terbukti ketika Anang berhasil tembus dan terpilih sebagai anggota DPRD Kotim periode 2019-2024.
Sosok calon Pengganti Antar Waktu (PAW) yang akan mengisi di kursi DPRD Kotim muncuat nama Dadang Priyanto yang sudah dipastikan akan naik dan menjabat sebagai anggota dewan untuk menggantikan Anang Kapeliyus.
Jika menyebutkan namanya saja kemungkinan masyarakat Kotim ini tidak begitu mengenal dengan baik sosok Dadang. Namun perlu diketahui Dadang Priyanto adalah anak dari Jainudin Sapri, yang juga pernah gergelut di dunia pemerintahan pada masanya.
Dadang juga merupakan keponakan dari almarhum Muhlan Sapri yang sebelumnya juga menduduki kursi legislatif di daerah ini. Ia merupakan saudara sepupu dengan H.Dani Rakhman yang merupakan mantan kader partai Demokrat yang juga sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kotim periode 2010-2019.
Baca Juga :
Sengketa Sawit di Kotim Menjamur Karena PBS Enggan Bermitra
Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson menyebutkan nama Dadang Priyanto, Anak Jainudin Sapri ini merupakan orang nomor dua dibawah almarhum Anang Kapeliyus berdasarkan hasil perolehan suara pada Pemilihan Legislatif 2019 lalu untuk Dapil V. Dadang berhasil memperoleh 800 suara di dapil V sehingga menduduki posisi nomor dua.
“Calon PAW nya almarhum Anang Kapeliyus ini yakni Dadang Priyanto, dia merupakan anak dari Jainudin Sapri. Dadang ini memperoleh 800 suara pada pileg lalu, dengan menduduki nomor urut dua dari almarhum, sehingga secara otomatis Dadang Priyanto lah yang nantinya akan menggantikan almarhum pak Anang,” ungkap Rinie pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Rinie diketahyi juga belum menyampaikan secara rinci kapan proses PAW itu dilaksanakan maupun di ajukan dari sisi teknis partai Demokrat.
Dia menjelaskan untuk saati ini pihaknya dari sisi partai masih fokus untuk menyelesaikan hingga proses pemakaman jenasah almarhum di Desa Wonosari terutama pihak keluarga yang masih berduka.
“Untuk saat ini kita masih dalam suasana duka, kami dalam masa-masa sulit dimana harus kehilangan salah-satu kader terbaik kami di partai Demokrat, sementara untuk masalah PAW kita selesaikan terlebih dahulu proses pemakaman jenasah almarhum,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.