banner 130x650

DPRD Murung Raya Desak Penguatan Pendidikan Non-Formal, Siapkan Generasi Kompeten dan Mandiri

DPRD Murung Raya
Foto : DPRD Murung Raya Desak Penguatan Pendidikan Non-Formal, Siapkan Generasi Kompeten dan Mandiri

Dalam rapat koordinasi yang digelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya bersama mitra kerja dari pemerintah daerah, pendidikan non-formal diangkat sebagai salah satu fokus utama untuk menyongsong masa depan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing.

Anggota DPRD Murung Raya menegaskan bahwa pendidikan formal saja tidak cukup — pendidikan non-formal seperti pelatihan kejuruan, kursus keterampilan, pelatihan komputer, dan pembinaan karakter harus diperkuat agar masyarakat tidak tertinggal dalam dinamika global.

Dalam rapat tersebut, DPRD meminta pemerintah daerah, melalui dinas terkait, agar segera mengidentifikasi dan memprioritaskan wilayah‐wilayah yang selama ini kurang mendapatkan akses pendidikan non-formal.

Legislator menggarisbawahi bahwa daerah terpencil dan komunitas adat di Murung Raya perlu pendekatan khusus agar tidak terkecuali dalam program pengembangan keterampilan dan kompetensi.

“Saya melihat bahwa kita sudah banyak bicara tentang sekolah, guru, dan bangunan sekolah. Tapi bagaimana dengan masyarakat yang sudah lulus sekolah namun tidak memiliki keahlian konkret? Pendidikan non-formal adalah jawabannya,” kata salah satu anggota DPRD Murung Raya saat memberikan pandangan dalam rapat.

BACA JUGA :  Bangun Sinergi Daerah, DPRD Murung Raya Lakukan Kunjungan Lapangan ke Sejumlah Perusahaan

Dewan juga meminta agar anggaran daerah untuk tahun depan diarahkan secara strategis untuk mendukung pendidikan non-formal.

Beberapa usulan program yang diajukan meliputi pembukaan pusat pelatihan rakyat di kecamatan, kursus keterampilan berbasis lokal seperti kerajinan tangan, pertanian modern, teknologi dasar, hingga kewirausahaan sosial.

Dengan demikian, lulusan sekolah maupun pemuda yang belum bekerja bisa segera memiliki peluang untuk mandiri dan produktif di kampung halaman.

Lebih jauh, DPRD menekankan bahwa penguatan pendidikan non-formal harus dijalankan dengan sinergi lintas sektor.

Pemerintah daerah diharapkan bekerja sama dengan dunia usaha, organisasi sosial, dan lembaga pelatihan swasta agar program-program tersebut relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan potensi daerah.

Legislator juga mengingatkan bahwa digitalisasi dan akses teknologi menjadi aspek penting dalam program pembinaan agar peserta didik dapat bersaing di era industri 4.0.

“Kita tidak bisa lagi hanya mengejar kuantitas lulusan. Yang kita butuhkan sekarang adalah kualitas dan keahlian. Dengan program non-formal yang tepat sasaran, kita akan mampu menghasilkan SDM yang tidak hanya lulus sekolah tetapi juga siap pakai,” ujar anggota DPRD.

BACA JUGA :  SDM Unggul Jadi Aset Utama dalam Pembangunan Daerah, DPRD Murung Raya Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat

Sebagai tindak lanjut, DPRD meminta pemerintah daerah menyusun peta kebutuhan keterampilan di tiap kecamatan serta memetakan potensi lokal yang bisa dikembangkan melalui pendidikan non-formal.

Rencana itu akan menjadi dasar alokasi anggaran dan prioritas program tahun berikutnya, agar dana yang tersedia dapat digunakan secara efisien dan berdampak nyata.

Rapat ini menandai titik start bagi upaya kolaboratif antara legislatif dan eksekutif di Murung Raya untuk menggeser paradigma pembangunan dari semata‐infrastruktur ke pembangunan manusia dan keterampilan.

Dengan komitmen tersebut, diharapkan Murung Raya dapat menyiapkan generasi muda yang unggul, tangguh, dan siap bersaing di kancah regional maupun nasional.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca