Pemerintah Kabupaten Murung Raya kembali mendapat dorongan besar dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalimantan Tengah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara resmi menghibahkan empat aset strategis kepada Pemkab Murung Raya. Hibah tersebut terdiri dari tiga jembatan dan satu unit box culvert yang berada pada ruas Jalan Lintas Kalimantan Poros Tengah.
Bupati Murung Raya, Heriyus, yang hadir langsung dalam proses serah terima, menyampaikan apresiasi sekaligus menegaskan bahwa hibah ini bukan hanya penyerahan aset fisik, tetapi merupakan amunisi penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor.
Empat aset yang diserahkan meliputi:
-
Jembatan Sei Sempango Raya
-
Jembatan Sei Bitan Lunuk
-
Jembatan Sei Anak Bitan
-
Satu unit box culvert di Jalan Lintas Kalimantan Poros Tengah Km 50-01
Infrastruktur tersebut sebelumnya berada di bawah kewenangan Kementerian PUPR. Dengan status baru sebagai aset daerah, pengelolaan, pemeliharaan, dan pemanfaatannya sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Kabupaten Murung Raya.
Bupati Heriyus menegaskan bahwa jembatan dan akses jalan bukan hanya struktur penghubung, tetapi penopang vital aktivitas ekonomi dan pelayanan publik.
“Jembatan-jembatan ini adalah urat nadi pembangunan. Dengan kondisi konektivitas yang semakin baik, pelayanan kepada masyarakat akan jauh lebih cepat, lebih efisien, dan lebih merata ke seluruh wilayah,” ujarnya.
Pemkab Murung Raya menilai hibah ini akan membawa dampak luas, mulai dari kelancaran distribusi kebutuhan pokok, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, hingga tumbuhnya peluang ekonomi baru di desa-desa yang sebelumnya terkendala akses.
Dengan jembatan yang memadai, masyarakat di wilayah hulu dan pedalaman tidak lagi bergantung pada perjalanan panjang dan berisiko untuk menuju pusat layanan. Transportasi hasil pertanian, hasil kebun, maupun komoditas lokal lainnya juga dipastikan lebih mudah mengalir ke pasar-pasar besar.
“Kemudahan akses ini pada akhirnya akan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Ketika jalan terbuka, peluang terbuka,” tambah Heriyus.
Heriyus menyadari bahwa pengelolaan infrastruktur membutuhkan kemampuan teknis dan anggaran yang tidak sedikit. Namun ia menegaskan bahwa Pemkab Murung Raya siap mengambil tanggung jawab penuh atas pemeliharaan aset tersebut.
“Kami akan menjaga dan memanfaatkan aset hibah ini seoptimal mungkin. Kami butuh dukungan lanjutan, baik dari provinsi maupun pusat, agar keberlanjutannya tetap terjamin,” ujarnya.
Sejumlah usulan tambahan terkait penyerahan aset jalan dan tanah pada ruas strategis lainnya juga tengah diajukan. Pemkab berharap proses tersebut berjalan lancar, sehingga Murung Raya memiliki landasan infrastruktur yang semakin kuat untuk jangka panjang.
Bupati Heriyus menekankan bahwa tujuan akhir dari pembangunan bukanlah sekadar memperindah tampilan daerah, tetapi meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara nyata. Dengan bertambahnya infrastruktur jembatan dan utilitas jalan, Murung Raya semakin siap menyongsong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pembangunan bukan soal siapa membangun, tetapi bagaimana keberadaannya benar-benar dirasakan masyarakat. Hibah dari Kementerian PUPR ini adalah wujud kehadiran negara, dan tugas kita adalah memastikan manfaatnya sampai pada seluruh warga,” tegasnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

















