Rapat DPRD Kotim terkait viralnya statement Asisten I Setda Kotawaringin Timur, Diana Setiawan, digelar di DPRD Kotim dan dihadiri oleh Anggota Dewan, Wakil Bupati Kotim Irawati, Sekda Kotim Fajrurrahman, dan Diana Setiawan sendiri.
Ketua DPRD Kotim, Dra Rinie Anderson saat memimpin rapat mengaku dari lembaga merasa statement tersebut merugikan, dimana video itu telah beredar secara luas dan dengan adanya statement itu DPRD merasa tidak dianggap.
“Dari itu kami minta klarifikasi dan pertanggungjawaban dari saudara Diana Setiawan,” ungkap Rinie kepada MentayaNet.com pada Senin, 18 April 2022.
Baca Juga : Viral! Beredar Vidio Oknum Pejabat Kotim Lecehkan DPRD
Menurut Rinie, mereka sebagai wakil masyarakat sudah sewajarnya menerima setiap ada masalah dan laporan, karena itu sudah menjadi tugas yang harus dijalankan.
“`Sungguh sangat disayangkan hingga munculnya statement tersebut,” tegas Rinie.
Sementara itu Wakil Bupati Kotim, Hj. Irawati yang turut hadir menyampaikan rasa permohonan maaf atas statement yang sudah beredar tersebut.
Di mana ia mengatakan kejadian itu, ditengah pertemuan dengan masyarakat di Desa Tumbang Ramei, ketika Diana mewakili pemerintah daerah menyampaikan program pemerintahan Harati seperti program listrik, infrastruktur dan program plasma.
Sementara itu, Diana Setiawan yang hadir saat itu mengaku menyampaikan permohonan maafnya, menurutnya kejadian itu saat mereka menyampaikan sosialisasi program pemerintah.
“Semuanya berjalan tidak masalah, semua kami jelaskan, setelah selesai ada tanya jawab,” tegas Diana.
Dalam kesempatan itulah kata dia, hingga dirinya berstatemen yang dianggap legislatif melukai hati mereka.
Baca Juga : Semakin Panas! Pejabat Pemda Kotim Lecehkan DPRD Akan Dipanggil
Karena saat itu Diana meminta agar berkoordinasi atau konsultasi tidak dengan anggota dewan. Selain itu dirinya juga menyebut tidak ada gunanya pelaksanaan RDP yang dilakukan oleh DPRD selama ini.
Namun dirinya mengklaim video yang beredar itu tidak utuh dan yang beredar sepoton semata saja.
Dugaan pelecehan tersebut dilakukan Diana Setiawan saat rapat di Desa Tumbang Ramei, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur pada 11 April 2022.
Usai menyampaikan penjelasan itu akhirnya disepakati video tersebut diputar ulang, karena jawaban Diana Setiawan saat itu dianggap mengambang.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (3)
Komentar ditutup.