banner 130x650

Jalan Penghubung 6 Desa di Mentaya Hulu Babak Belur, Pemerintah Abaikankah ?

Mentaya Hulu
Photo : M. Abadi - Anggota Komisi I DPRD Kotim saat dilokasi Kecamatan Mentaya Hulu

Ketua Fraksi PKB DPRD Kotim, Kalimantan Tengah melakukan tinjau lapangan jalan penghubung di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur setelah masyarakat menyuarakan kepada anggota Dewan.

M. Abadi, Anggota Komisi I DPRD Kotim mengungkapkan lokasi Kecamatan Mentaya Hulu yang ditinjau merupakan Jalan Poros Kuala Kuayan yang menghubungkan 6 desa. Sehingga warga pun mengadukan agar aspirasi mereka bisa disampaikan kepada pemerintah daerah.

“Apabila musim penghujan sekarang ini seperti bubur, kami dari Dapil V sudah turun langsung ke lokasi tersebut. Nyatanya memang benar rusak parah padahal itu jalan satu-satunya yang diakses oleh masyarakat untuk menghubungkan antara desa,” ucap Abadi pada Jum’at, 04 November 2022.

banner 1706 x 2560
Mentaya Hulu
Photo : Lokasi di Kecamatan Mentaya Hulu

Ia menekankan sudah sewajarnya masyarakat berteriak karena jalan tersebut hampir tidak bisa dilakukan terlebih disaat musim penghujan.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Kotim Minta Warga Waspada Peredaran Uang Palsu

Anggota Komisi I DPRD Kotim ini menambahkan, jalan tersebut menghubungkan Desa Baampah, Desa Bantur, Desa Penda Durian, Desa Pahirangan, Desa Satiung dan Desa Santilik untuk menuju ke Kecamatan Mentaya Hulu.

Saat dikonfirmasi oleh awak media MentayaNet.com dirinya sangat menyayangkan pemerintah daerah belum ada melakukan perbaikan permanen, padahal akses tersebut merupakan pusat utama masyarakat.

Baca Juga :

Waket II DPRD Kotim Yakin, Beras Lokal Mampu Suplai Ke Luar Daerah

“Masyarakat dari 6 desa disana setiap harinya harus bergelut dengan lumpur apabila ingin ke Kecamatan lainnya, karena jalan tersebut salah satu jalan alternatif dari Sampit ke Kuala Kuayan,” terangnya.

BACA JUGA :  Komisi III DPRD Kotim Minta Pengawasan Ketat Praktik Prostitusi Online di Sampit

Fraksi PKB tersebut melanjutkan, perbaikan jalan tersebut akan diusulkan di tahun anggaran 2023 kepada pemerintah daerah. Akibat kerusakan jalan tersebut masyarakat kesulitan membawa bahan pangan serta bahan pokok.

“Jadi kami berharap pemerintah daerah maupun perusahan perkebunan swasta untuk segera memperbaiki. Jangan sampai akses ini melumpuhkan ekonomi masyarakat disana,” tukasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca