Kemenangan Politik Biden Tersandung Kasus Hukum Trump

Masalah hukum mantan Presiden Donald Trump membuat Presiden Joe Biden tersandung saat ia memulai putaran kemenangan politik dan kebijakan yang sangat dibutuhkan sebelum pemilihan paruh waktu November. 

Tetapi dengan kebangkitan Trump dalam popularitas di kalangan Partai Republik setelah FBI mencari dan menyita materi minggu ini dari rumah dan kantornya di Mar-a-Lago di Florida, reaksi Partai Republik secara bersamaan menawarkan Demokrat poin pembicaraan lain untuk pertarungan musim gugur.

Partai Republik, termasuk ahli strategi partai Evan Siegfried, mengakui keberhasilan Biden dari “sudut pandang legislatif yang murni objektif” mendekati siklus pemilihan paruh waktu 2022.

Tapi dia memperkuat masalah kepuasan yang tertunda bagi pemilih, terutama dengan ketentuan harga obat resep dan anggaran belanja kesehatan presiden. “Orang-orang masih akan memilih dompet mereka,” kata Siegfried seperti yang dirilis Washington Examiner.

Menurutnya terkecuali jika ada perubahan drastis pada biaya hidup dan orang-orang melihat tagihan belanjaan mereka mulai turun lagi, dan harga bahan bakar mereka turun, dan hal-hal lain yang nyata yang dapat dilihat setiap akhir bulan. “ Jika tidak dapat turun, Biden masih dalam masalah ekonomi”, jelas Siegfreid.

Penandatanganan Biden dari Chips and Science Act dan Janji untuk Mengatasi Komprehensif Toxics Act bipartisan senilai $280 miliar minggu ini sebelum DPR berkumpul kembali pada hari Jumat untuk mempertimbangkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi senilai $700 miliar yang disahkan Senat juga bertepatan dengan data inflasi hari Rabu. Harga konsumen naik 8,5% dalam 12 bulan yang berakhir pada Juli, melegakan dibandingkan dengan kenaikan 9,1% pada Juni, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Tenaga Kerja.

Ketiga perkembangan tersebut terungkap saat rincian lebih lanjut muncul tentang pencarian Mar-a-Lago, pengadilan banding federal memutuskan House Ways and Means Committee dapat memperoleh pengembalian pajak Trump dari IRS untuk penyelidikan kongresnya, dan Trump memohon perlindungan Amandemen Kelima terhadap diri sendiri. -penuntutan selama deposisi Kantor Kejaksaan Agung New York untuk penyelidikan penipuan sipilnya.

Partai Republik dengan cepat mengutuk Departemen Kehakiman dan FBI atas pencarian agensi yang belum pernah terjadi sebelumnya, memindahkan selusin kotak materi lainnya, beberapa dilaporkan diklasifikasikan, setelah Arsip Nasional mengambil 15 Februari lalu.

Tom Pauken, mantan ketua Partai Republik Texas dan pejabat pemerintahan Ronald Reagan, berpendapat pencarian “keterlaluan” adalah “hal terbaik” yang bisa dilakukan Demokrat jika mereka ingin Trump “muncul kembali dan menjadi kandidat lagi.

Tapi Pauken, mantan delegasi Trump yang menyamakan pencarian dengan “penganiayaan politik,” tidak yakin serangan itu akan membantu GOP, karena “ada terlalu banyak orang yang secara visceral anti-Trump.”

“Dan itu mengalihkan isu-isu dari apa yang benar-benar meresahkan orang, tingginya biaya hidup dan sulitnya memenuhi kebutuhan kelas menengah akhir-akhir ini, ditambah hal-hal budaya gila yang terjadi di seluruh masyarakat kita”.

Meskipun popularitas Trump telah berkurang, sebagian karena tantangan pemilihan 2020 yang gigih dan 6 Januari, pencarian telah membangkitkan mentalitas “kita vs. mereka,” tambah Siegfried.

“Trump tidak mendapatkan mayoritas dalam jajak pendapat untuk tahun 2024, tetapi dia mendapatkan pluralitas, rendah hingga 40%, dengan semua kandidat lain ini memecah dukungan,” katanya.

“Begitu dia mendapat nominasi, dia bisa melakukan kerusakan parah pada siapa pun yang menentangnya”, tukasnya.

Baca Juga : Menhan Prabowo: Purnawirawan Harus Tetap Terus Berperan untuk Negara

Untuk ajudan Demokrat, minggu ini hanya menggarisbawahi bahwa Partai Republik terikat pada, “paling-paling, pria yang teduh,” karena partai staf “secara aktif bekerja untuk menurunkan biaya dan meloloskan agenda ini.”

“Teori kami tentang kasus ini bukanlah kasus ketakutan, melainkan pengingat tentang apa yang diperjuangkan Partai Republik,” katanya.

“Kami tahu secara historis bahwa pemilih mulai mendengarkan lebih dekat ke pemilihan. Dan apa yang mereka tuju? Mereka mendengarkan Presiden Biden dan Demokrat memberikan untuk rakyat Amerika, sementara Partai Republik berbicara tentang melarang aborsi dan melangkah lebih jauh daripada menjungkirbalikkan,” terangnya.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre minggu ini menolak untuk menggambarkan Trump sebagai lawan politik Biden atau mengomentari apakah Departemen Kehakiman dan FBI harus membuat pernyataan publik tentang pencarian, mengulangi bahwa mereka independen dan presiden tidak mempolitisasi penegakan hukum federal.

Terlepas dari Trump, Gedung Putih telah memberikan sedikit rincian tentang rencananya untuk mempromosikan kemenangan legislatif Biden, selain perjalanan minggu ini ke Kentucky untuk mensurvei kerusakan akibat badai mematikan di persemakmuran itu. Biden berangkat ke Carolina Selatan Rabu dengan tanggal kembali yang akan ditentukan.

“Apa yang kita lihat minggu ini adalah kemenangan bagi publik Amerika,” kata Jean-Pierre.

“Presiden, wakil presiden, sekretaris kabinet, anggota kongres pasti akan berada di luar sana berbicara dengan rakyat Amerika, berbicara tentang kemenangan ini untuk mereka yang dapat kita kerjakan bersama,” ucapnya.

Peringkat persetujuan rata-rata Biden meningkat 40%, menurut FiveThirtyEight dan RealClearPolitics. Partai Republik hanya memiliki keunggulan rata-rata 0,1 poin persentase atas Demokrat dalam pemungutan suara umum sebelum pemilihan umum. Prognostikator lain memperkirakan Demokrat memiliki peluang 60% untuk merebut Senat dan GOP peluang 79% untuk mengamankan DPR.