Semangat membara sebagai upaya membantu dalam menunjang infrastruktur desa dirasakan oleh masyarakat di Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur. Perbaikan jembatan sebagai akses utama penyebarang sempat alami kerusakan parah.
Kepala Desa Satiruk, Asra membenarkan adanya kerusakan jembatan yang menjadi akses menuju kantor Kecamatan Pulau Hanaut. Jembatan yang panjangnya sekitar 10 meter ini rusak bukan ulah tangan manusia, melainkan arus sungai yang sangat kuat.
“Kami melakukan telah melaksanakan gotong royong bersama masyarakat, yang berada di sebagian desa satiruk. Dengan biaya pembelian papan, kayu dan paku merupakan dana desa,” kata Asra kepada Mentayanet.com.
Dirinya menuturkan, kegiatan gotong royong perbaikan jembatan itu dilakukan pada hari Minggu, 22 September 2024 yang dimulai sejak pagi hingga petang. Ditambahkan olehnya, semua anggaran yang dikeluarkan murni dari dana desa tanpa ada unsur manapun.
“Jembatan itu diperbaiki memang sangat dadakan sekali, karena kami baru mengetahui lebih parahnya karena arus sungai yang deras,” ungkapnya.
Pasalnya, jembatan ini merupakan akses terpenting masyarakat Desa Satiruk. Ditambah, jembatan itu berdiri di tengah – tengah sungai H Aman, itulah sebutan masyarakat sekitar. Tetapi, belum ada sentuhan Pemerintah Daerah Kabupaten untuk melakukan perbaikan atau peninjauan lebih lanjut.
Asra membeberkan, pembangunan jembatan itu dulunya menggunakan anggaran APBD Dana Desa (DD) yang amat terbatas. Hal itu dikarenakan, mereka dalam masa perehapan.
“Dengan anggaran DD terbatas, maka dari itu kami tidak dapat melakukan tindakan semenisasi dan termasuk yang lainnya. Selain itu keluasan wilayah Desa Satiruk ini cukup besar dibandingkan Desa lainnya,” bebernya.
Sedikit demi sedikit, dirinya yang menjabat sebagai Kepala Desa berupaya optimal dalam menggunakan anggaran. Tentunya bertujuan agar setiap wilayahnya merasakan kemajuan dan perkembangan desa secara bertahap.
“Saya berusaha untuk membijaki. Dan Alhamdulillah hasil gotong royong bersama, jembatan yang roboh itu dapat kami dirikan kembali dengan kokoh. Bahkan sudah dapat digunakan sebagai fasilitas penyeberangan desa tetangga lainnya. Walaupun sangat sederhana sekali, tetapi masyarakat sudah cukup senang,” tambahnya.
Ia mengharapkan, agar masyarakat senantiasa tetap berhati-hati melintasi jembatan tersebut. Pasalnya arus sungai cukup alot ketika pada malam hari ketika sungai pasang. Terlepas itu dirinya turut meminta melalui anggota legislatif terpilih, guna membantu melalui dana aspirasi untuk merehabilitasi jembatan H Aman Sungai satiruk tersebut.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.