Halikinnor, Bupati Kotim, Kalimantan Tengah mengingatkan seluruh sekolah untuk memastikan tidak ada perpeloncoan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Bupati Kotim menyampaikan di saat membuka kegiatan MPLS se-Kabupaten Kotawaringin Timur. Pembukaan MPLS dipusatkan di SMAN 2 Sampit dan meminta MPLS tanpa perpeloncoan.
“Saya meminta kepada seluruh kepala satuan pendidikan agar masa pengenalan lingkungan sekolah dijauhkan dari praktik-praktik kekerasan, perpeloncoan, bullying dengan alasan yang tidak dibenarkan dan jauh dari hakikat nilai-nilai pendidikan kita,” kata Halikinnor pada Selasa, 12 Juli 2022.
Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati, Ketua Komisi III DPRD Mariani, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Susiawati serta Kepala SMAN 2 Sampit Kodarahim.
Baca Juga :
Ketua DPRD Seruyan Geliatkan Sektor Perikanan,Masifkan Gemar Makan Ikan
Halikinnor mengatakan, melalui momentum MPLS ini, proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat lebih didengungkan dan dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan.
Tujuannya untuk memperkuat karakter peserta didik dan mengembangkan kompetensinya sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuannya dalam menyelesaikan masalah di berbagai kondisi, serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian, serta isu-isu yang ada di sekitarnya.
Menurut Halikinnor, penguatan karakter ini penting agar generasi muda selalu siap dalam menghadapi berbagai tantangan global di tengah kecepatan perubahan yang serba tidak menentu.
Baca Juga :
Aksi Demo, Mahasiswa dan DPRD Kotim Sepakat Melakukan Operasi Besar-Besar 18 April 2022
Untuk mewujudkan itu, sekolah mempunyai peran penting sebagai garda terdepan dalam mengantisipasi. Sekolah diharapkan menyusun berbagai program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan peserta didik.
Untuk itu, MPLS juga mempunyai peran dalam mengenalkan sistem yang ada di sekolah kepada peserta didik baru. Harapannya mereka juga bisa menyesuaikan diri dalam mengikuti dan mendukung program-program yang dijalankan pemerintah, termasuk melalui sekolah.
“Sudah bukan zamannya MPLS diisi dengan kegiatan-kegiatan tidak bermanfaat seperti perpeloncoan. Harus dikedepankan kegiatan bersifat edukatif dan memotivasi sehingga membawa manfaat besar bagi peserta didik baru,” demikian Halikinnor.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.