banner 130x650

Pertanian Padi di Wilayah Selatan Urgensi Kepedulian Pemerintah !

Padi
Foto : H Rudianur - anggota DPRD Kotim

Anggota DPRD Kabupaten Kotim, H Rudianur meminta pemerintah daerah setempat agar memperhatikan sektor pertanian padi di wilayah Selatan Kotim.

Terutama untuk sarana pengairannya yang sampai saat ini masih menjadi kendala petani sehingga saat musim penghujan, pertanian padi masyarakat selalu direndam banjir.

“Pemda Kotim melalui instansi terkait harus serius memperhatikan sektor pertanian padi di Kecamatan Mentaya Hilir Selatam, seperti Pulau Hanaut dan Teluk Sampit. Karena pertanian padi masyarakat setempat, sudah rutin setiap musim hujan selalu direndam banjir. Persoalan ini jangan dibiarkan, perlu ada perhatian dari pemerintah daerah,” ungkap H Rudianur pada Kamis, 12 September 2024.

H Rudianur mengatakan, perlunya perhatian pemerintah daerah karena saat ini kondisi pertanian padi masyarakat sudah memprihatinkan.

BACA JUGA :  DPRD Kotim Desak Tambahan Armada Satpol PP, Dorong Efektivitas Penegakan Perda

“Karena setiap terjadi curah hujan lebat, air selalu merendam sawah petani. Sementara irigasinya masih sangat minim sekali sehingga air tidak mengalir keluar dan cenderung bertahan selama beberapa hari membuat padi petani rusak,”ujarnya.

Seperti lanjut dia, di Desa Lampuyang yang terdapat areal sawah paling luas dan produktif. Sejauh ini di lokasi tersebut, Pemkab Kotim membangun tempat pengeringan gabah.

Selain itu juga sedang dibangun pabrik penggilingan padi atau rice milling plant (RMP) berskala besar dari bantuan pemerintah Provinsi Kalteng.

“Tentu kita menyambut baik pembangunan sarana tersebut, namun kita ingatkan bahwa pembenahan dalam proses penanaman hingga panen juga sangat penting untuk diperhatikan,”tegasnya.

BACA JUGA :  DPRD Kotim Dukung Aktivitas Siskamling Cegah Kriminalitas di Komplek Perumahan

Hal ini lah tambah dia, perlunya keseriusan untuk menangani persoalan tersebut agar petani bisa bercocok tanam dengan baik tanpa harus mengalami rugi setiap tahun saat musim penghujan.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca