Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sampit (UMSA) terus berkomitmen meningkatkan wahana pembelajaran dan memberikan pengalaman konkrit untuk Mahasiswa secara langsung.
Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sampit, Agus Heriyanto, S.Pd., M.Si menyebutkan dirinya dan jajaran telah melaksanakan kegiatan outing class di kota Palangka Raya antara lain di Yayasan Galilea Pusat Rehabilitasi Narkoba Palangka Raya dan Labolatorium Bimbingan dan Konseling (BK) sekaligus silaturahmi bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Universitas Negeri Palangka Raya.
“Melalui outing class ini kami berharap dapat mengembangkan kemampuan observasi dan eksplorasi Mahasiswa dalam menggali ilmu secara langsung,” ucap Agus Heriyanto pada Jum’at, 17 Januari 2025.
Ia menuturkan, Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sampit masih perlu menggali potensi-potensi yang dapat diterapkan untuk menunjang life skill Mahasiswa dan kemampuan dalam menghadapi masalah yang terjadi pada lingkungan sekitar terutama menyiapkan diri sebagai konselor sekolah.
Pasalnya, kunjungan yang dilakukan di Pusat Rehabilitasi Narkoba kota Palangka Raya telah memiliki 4 wilayah di Kalimantan sebagai wadah konselor pecandu Narkotika yang telah ditangani oleh tenaga ahli (konselor) yang tersertifikasi.
“Kami mengapresiasi dengan perkembangan dan kemajuan di Pusat Rehabilitasi Narkoba kota Palangka Raya yang telah membuka pintu lebar dalam penanganan konselor bagi pengguna narkotika. Oleh karenanya kami dari UMSA juga berharap mendapatkan kesempatan bagi Mahasiswa dapat terjun dalam mempraktekkan ilmu konseling,” bebernya.
Saat berkunjung di Yayasan Galilea Pusat Rehabilitasi Narkoba Kota Palangka Raya, suasana hati diselimuti rasa bahagia, takut dan haru. Saat kunjungan berlangsung mereka dilayani dengan sangat baik oleh pihak-pihak pengelola bahan dan diberikan kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang yang sedang direhabilitasi.
“Ketika berkomunikasi secara langsung bersama dengan orang-orang yang ada di rehabilitasi narkoba, banyak ilmu yang kami dapat bahkan mereka mereka mengajarkan saya dan teman-teman saya agar tidak mendekati narkoba karena dampak dari narkoba akan merusak segalanya salah satunya hubungan dengan keluarga, namun melalui pusat rehabilitasi narkoba mereka tersadar dan ingin berproses agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi agar berhenti dari narkoba dan bisa memperbaiki hubungan mereka dengan keluarga sebagaimana mestinya,” ungkap Hana Humaira.
Dalam upaya sinergitas bersama dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sampit, kunjungan yang dilakukan di Universitas Palangka Raya yang diikuti oleh 38 orang Mahasiswa dan 3 Dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sampit bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara kompleks agar mahasiswa memiliki bekal dalam menghadapi tantangan zaman.
Kunjungan di Universitas Palangka Raya berfokus pada Lab. Bimbingan dan Konseling Universitas Palangka Raya serta menjalin silaturahmi bagi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sampit dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan dan Konseling Universitas Palangka Raya. Banyak dari mahasiswa UMSA mengungkapkan perasaannya mereka melalui kunjungan seperti ini membuat mereka sangat senang.
Ada satu permainan yang menarik perhatian kami yang berada didalam salah satu ruangan disana yaitu permainan berbasis bimbingan konseling yang bernama “Dating Roulette”. Permainan ini berbentuk roda yang diputar, dengan panah yang mengarah ke berbagai emoji yang memberikan tantangan atau petunjuk.
“Selain itu, kami juga melihat sebuah pohon yang bukan pohon harapan, melainkan pohon yang dirancang untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan konseling,” tutur Nada Alia.
“Kunjungan yang dilakukan di Universitas Palangka Raya berharap adanya sinergitas yang berkelanjutan antar kedua kampus terutama di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sampit dan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Palangka Raya serta dapat menjadikan MoU (Memorandum of Understanding) dan IA (Implementing Agreement) sebagai kolaborasi yang terstruktur,” tambah Dra. Nonsihai, M.Pd.
Kendati demikian, Rektor Universitas Muhammadiyah Sampit, Ramadhansyah, SE., M.Ec.Dev mengharapkan agar seluruh mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan. Ditambah dengan dosen-dosen yang kreatif dan inovatif sehingga mampu memberikan pembelajaran yang variatif kepada seluruh mahasiswa.
“Kami akan berupaya memberikan yang terbaik untuk mahasiswa melalui pengalaman langsung agar para mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan mereka terutama bagi mahasiswa BK agar terampil dalam menghadapi konflik agar siap menjadi konselor sekolah yang peduli, melayani dan harmonisasi,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.