Bupati Kotim H Halikinnor sudah merealisasikan Program 1 Kecamatan 1 Alat Berat, sebanyak 17 Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur sudah menerima Alat Berat tersebut.
Akan tetapi Program 1 Kecamatan 1 Alat Berat tidak jelas pengelolaannya dan pemanfaatannya, hal tersebut dikeluh salah satu Camat di Kotim.
Ada Camat yang tidak bisa memanfaatkannya Alat Berat itu dan ternyata Alat Berat itu tidak dikelola melalui Kecamatan, akan tetapi dikelola oleh pihak Dinas Pertanian melalui penyuluh mereka di Kecamatan.
Banyak jalan rusak di Desa atau Kecamatan terutama di daerah yang sulit terjangkau atau berada di pedalaman tidak tersentuh Alat Berat program Bupati itu, lantaran sulitnya meminjam alat berat itu.
Pengelolaan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian diduga kuat penggunaannya bukan untuk pengelolaan pertanian tapi membuka lahan sawit secara besar- besaran. Bahkan orang berduit pun menggunakan alat berat itu.
Sangat miris Program 1 Kecamatan 1 Alat Berat yang seharusnya bisa mengantisipasi lebih awal terhadap infrastruktur seperti jalan rusak di Mentaya Hulu kemarin kita tidak melihat sama sekali Alat Berat itu digunakan.
Ke mana alat itu? Kenapa saat dibutuhkan justru tidak ada?
Bahkan kemarin diduga ada oknum pejabat membuka lahan sawit sampai 25 Hektar memakai Alat Berat itu. Saat jalan rusak untuk kepentingan masyarakat justru tidak kita terlihat Alat Berat itu.
Sungguh miris Program Bupati yang sangat bagus yakni 1 Kecamatan 1 Alat Berat tapi pengelolaan dan pemanfaatanannya tidak jelas padahal uang negara dari pembelian Alat Berat itu tidak sedikit.
Bupati harus memanggil semua yang terkait pengelolaan Program 1 Kecamatan 1 Alat Berat. Jangan sampai niat baik Bupati Kotim untuk kemajuan Kecamatan dan desa-desa dengan fasilitas milyaran rupiah tapi pengelolaan dan pemanfaatanannya tidak jelas juntrungannya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.