Jajaran DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah menanggapi isu penculikan anak semakin merebak hingga ke semua wilayah di Indonesia melalui daring, baik dalam berupa postingan Facebook maupun pesan berantai WhatsApp, tidak terkecuali di Kabupaten Seruyan.
Wakil Ketua II DPRD Seruyan, M. Aswin menyebutkan isuk penculikan anak sudah membuat geger para orang tua, sehingga spekulasi berlebihan dianggap sebagai suatu kebenaran semata.
Ia menjelaskan perkembangan teknologi semakin tidak dapat dikontrol yang tentu memiliki dampak baik dan dampak buruk.
“Isu penculikan anak yang menyebar di media sosial seperti Tik-tok, Facebook, hingga pesan berantai WhatsApp adalah efek dari kecanggihan teknologi saat ini. Jika memang itu benar, maka masyarakat harus lebih waspada dalam menjalani aktivitas sehari-hari agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” tutur Aswin pada Jum’at, 17 Februari 2023.
Baca Juga :
Dewan Sebut Pemkab Seruyan Harus Mempersiapkan Puskesmas Mandiri
Oleh karena itu, masyarakat mampu bersikap bijak dalam berteknologi, terutama saat membaca atau melihat isu-isu di media sosial yang belum tentu kebenarannya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan mengimbau masyarakat agar tidak gegabah dalam bertindak sehingga menyebabkan kepanikan diri sendiri maupun orang lain, karena hanya akan memperkeruh keadaan.
“Tidak perlu terlalu panik. Kita sebagai orang tua harus tetap waspada dan peduli pada satu sama lain agar tidak memperkeruh keadaan. Ini hanya sekadar isu, jika memang terjadi, biarkan pihak berwajib dan instansi terkait bertindak. Ingat, jika ternyata isu penculikan itu tidak ada di Kabupaten Seruyan, maka itu bisa menjadi tindak pidana. Kita memiliki UU ITE,” imbaunya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.