banner 130x650

Sekretaris Komisi II DPRD Kotim Minta BUMD Aktifkan Sektor Usaha Yang Ada di Kotim

Sawah
Foto : Juliansyah T, S.Sos - Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah menekankan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat segera diaktifkan untuk menggarap usaha di daerah tersebut.

Dia menyebutkan peluang PAD Kotim akan bertambah sangat besar jika BUMD ini diaktifkan dan diisi kalangan profesional.

“Kita sudah ada BUMD tapi sampai hari ini progresnya masih belum diketahui. Kami dari DPRD mendorong untuk segera dibentuk personalianya untuk menggarap sektor-sektor yang masih berpeluang untuk digarap oleh BUMD,” Ungkap Juliansyah.

Ada beberapa usaha yang masig berpeluang digarap diantaranya urusan kepelabuhanan, sektor usaha perkebunan, pabrik kelapa sawit dan lain sebagainya.

“Ini sektor yang isinya uang besar semua kalau digarap. Kalau kita hanya kejar PAD dari sektor yang ada saat ini maka kenaikan PAD kita masih seperti sebelumnya, ” tutur dari Sekretaris DPC Gerindra Kotim tersebut.

BACA JUGA :  Pembangunan Jembatan Mentaya Sangat Diharapkan Realisasi pada Tahun 2025

Juliansyah mengakui PAD Kotim saat ini masih mampu ditingkatkan lagi, apalagi ditambah dengan menggeliatnya usaha disektor perkebunan.

Photo : Ilustrasi Gambar dari Sektor Kepala Sawit

Salah satu yang terus didorong olehnya yakni pemerintah daerah memiliki usaha pabrik kelapa sawit. Dengan adanya pabrik kelapa sawit itu akan menampung hasik perkebunan masyarakat.

Meski begitu, Juliansyah mengakui untuk pembangunan pabrik memang menelan biaya yang besar. Namun hal itu tidak akan sia-sia jika nantinya pabrik itu sudah operasional.

Disatu sisi masyarakat diuntungkan dan dilain sisi pabrik juga yang dikelola pemerintah diuntungkan sehingga bisa menyumbangkan pendapatan bagi daerah setiap tahun anggaranya.

BACA JUGA :  DPRD Kotim Sebut Banyak Data Kepegawaian Daerah Tidak Akurat

“Prospek bagus yang terus kami dorong untuk digarap. Karena kita ini perlu banyak sumber pembiayaan untuk belanja pembangunan kita yang dari tahun ke tahun semakin meningkat ini. Jika kita tidak membuka terobosan baru maka saya kira kondisi daerah ini akan terus mengalami kekurangan anggaran pembangunan dan akhirnya banyak sektor yang tidak bisa dibiayai dan dibangun,” tegasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca