BERGERAK ATAU MATI..!! Itulah Quote pembuka, saya sampaikan didepan Direktur dan manager Susan Babyshop saat Rapat Kerja beberapa waktu lalu.
Musim pandemi tidak hanya membuat bisnis “sempoyongan”, tetapi juga membuat banyak bisnis mati suri bahkan ada yg benar benar terkubur di “alam barzah”.
Sebagaimana yg menimpa salah satu lini bisnis saya, Susan babyshop.
Bisnis yang bergerak memenuhi kebutuhan ibu dan anak ini, juga mengalami masa paling pahit dalam potongan sejarah perjalanannya sejak berdiri tahun 2005. Traffic turun, Omset anjlok dan tentu margin makin tergerus. sementara ada sekian banyak karyawan yang “bergantung”.
Saya merenung panjang, apa yang harus saya lakukan.
Mem-PHK nggak tega. Tetap pertahankan karyawan ditengah penjualan yg terus melemah, sama saja menyiapkan kuburan bagi perusahaan.
Bagi sebagian pengusaha mem-PHK adalah pilihan praktis dan dianggap rasional. tetapi bagi saya, ini pilihan dilematis yang “berlumuran dosa”, krn harus “membunuh” penghidupan sekian banyak keluarga karyawan.
Bayangkan, jika seorang karyawan mempunyai 1 istri dan 3 anak, berarti saya menghentikan denyut nadi kehidupan 5 orang.
Kebijakan ini pula yang saya terapkan di pesantren Darul Fikri Sidoarjo, dengan tetap mempertahankan Guru dan Karyawan, meski kondisi cash flow Pesantren terseok seok.
Terus bergerak atau menyerah menunggu keranda kematian????!!!.
Dua pilihan tersebut saya tawarkan didepan Tim Managemen.
Sontak mereka menjawab…terus bergerak hingga titik darah penghabisan!!.
“Inilah saatnya kita berpikir lebih keras dan bergerak lebih cepat. Tidak hanya untuk bertahan hidup tetapi justru momentum untuk membesarkan perusahaan”. Kataku menyemangati.
” Kita yakin, ditengah kegelapan pasti ada secercah cahaya. ditengah kesulitan dan krisis yang mendera, selalu saja menghadirkan peluang”.
“Pemenang, selalu fokus pada peluang, bukan pada masalah dan kesulitan”.
” Lagi pula, kalau kita memilih terus bergerak kita masih punya dua pilihan; HIDUP atau MATI”.
“Tetapi jika kita menyerah pada keadaan. pilihan kita hanya satu: MATI.., dan kita semua tidak mau MATI karena kita punya pikiran dan kenyang pengalaman. Kita yakin, taqdir kita adalah penakluk kesulitan”.
Gus Sirot
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.