Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah direncanakan dalam waktu dekat bakal bersikap keras terhadap segala bentuk praktik prostitusi di wilayah setempat.
Wakil Bupati Kotim, Irawati mengungkapkan kasus perjual belian alat kontrasepsi secara ilegal masih terjadi. Sempat dilakukannya penggerebekan desember 2022 terkait penjualan barang ilegal di kawasan Jalan Lingkar Selatan di Kota Sampit itu.
“Akan kami bongkar,” tegas Irawati pada Kamis, 19 Januari 2023.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni membongkar pondok-pondok kayu yang diduga dijadikan tempat mesum di Jalan Lingkar Selatan, Kota Sampit.
Ia menyebutkan, pondok kayu tak bertuan itu kini mulai berdiri di sejumlah titik yang ada di Jalan Lingkar Selatan. Hal ini menjamur hingga di beberapa titik sebagai wadah perjual belian barang haram dan kondom.
Baca Juga :
Gerakkan Literasi, Camat Mentaya Hilir Utara Gelorakan dan Hidupkan Bahasa Sampit
Bahkan, banyak sekali alat kontrasepsi yang berhamburan di sekitar pondok-pondok kayu berukuran kecil itu. Pembongkaran akan melibatkan pemerintah kecamatan serta petugas lainnya.
”Pondok-pondok ini baru saja dibangun untuk tempat mesum. Ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera dibongkar,” bebernya.
Sementara, penertiban tempat prostitusi juga pernah dilakukan pada Agustus dan Desember 2022 lalu. Sejumlah pekerja seks komersial (PSK), yang ada di wilayah itu telah terjaring petugas.
Namun, hal tersebut tak membuat jera bagi para pelayan nafsu pria hidung belang tersebut. Mereka beroperasi lagi secara terselubung.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.