banner 130x650

Wakil Ketua I DPRD Kotim Minta Prioritaskan Sumber Air Pertanian

Dusun Rongkang
Photo : Wakil Ketua I DPRD Kotim - H. Rudianur

Wakil Ketua I DPRD Kotim, H Rudianur meminta kepada Pemerintah Daerah setempat agar setiap tahun dapat memprogramkan sumber air di lahan pertanian warga di daerah selatan.

H. Rudianur, Wakil Ketua I DPRD Kotim ini menilai bahwa harus dilakukan untuk mengantisipasi bahaya dari  kekeringan sawah di musim kemarau yang biasa terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur.

“Sebenarnya sumber air itu bisa saja berupa sumur air bor yang dibangun. Di mana satu sumur bisa menangani sawah yang ada di kawasan yang akan dialiri air tersebut,” ungkap Rudianur kepada MentayaNet.com pada Selasa, 14 Juni 2022.

banner 1706 x 2560

Baca Juga : Wow! Pemkab Kotim Rencanakan Bangun Industri Hilir Loh, DPRD Kotim Turut Buka Suara 

Diterangkan olehnya keberadaan sumur sangat penting bagi petani sekitar, pasalnya kejadian musim kemarau akan mengakibatkan kekeringan sawah dan kondisi ini mengakibatkan petani terancam gagal panen.

BACA JUGA :  Pemerintah Kotim Perlu Perhatikan Serius Penyandang Disabilitas

“Sawah yang kering akan mengakibatkan dampak buruk bagi petani, gagal panen salah satunya,” katanya.

Dari aspirasi masyarakat kata dia, petani memerlukan masih banyak sumur atau sumber air untuk kawasan pertanian, salah satunya untuk mengairi sawah ketika musim kekeringan, khusunya di daerah selatan.

dprd kotim
Photo : Ilustrasi dari lahan pertanian yang mulai mengalami kekeringan

Selain itu juga, kata Rudianur, selama ini pemerintah sudah aktif menyalurkan bantuan alat pertanian. Hendaknya penerima bantuan ini bisa memanfaatkan dan tidak asal salurkan kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Dukung Upaya Dishub Kotim Pengawasan dan Penertiban Truk Lebihi Muatan Dalam Kota

Terpantau dari tim MentayaNet.com Wakil Ketua I DPRD Kotim itu juga mengungkapkan selama ini anggaran untuk sektor pertanian masih belum maksimal. Padahal pemerintah daerah sudah mencanangkan mandiri disektor pangan, seharuanya juga dibijaki dengan anggaran yang ideal.

Setiap pembahasan APBD pagu indikatif yang diberikan tim anggaran eksekutif masih kecil untuk pertanian, padahal banyak program yang harus dilaksanakan akhirnya ditunda.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca