Rektor Universitas PalangkaRaya (UPR) kini sedang menggagas penelitian dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) guna pembenahan infrastruktur kawasan pendidikan di Kota PalangkaRaya,Kalimantan Tengah.
Dr. Andrie Elia, S.E., M.Si Rektor Universitas PalangkaRaya (UPR) ini membuat sebuah inovasi unggulan yang berada di wilayah provinsi Kalimantan Tengah, dengan berdiri megahnya gedung inovasi lahan gambut dikawasan lingkup pendidikan Bumi Tambun Bungai ini.
Tampak menjulang nan menarik dari 3 buah bangunan gedung baru, seperti Gedung Kuliah Terpadu Merah Putih A dan B, serta gedung PPIIG yang sudah berstandarkan skala Internasional.
“Sarana ini merupakan penunjang diseluruh penelitian dan inovasi sekaligus sebagai tindak lanjut dari kebijakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan harapan kedepanya UPR menjadi pusat kajian gambut dunia. Serta menjadi pengembangan bisnis yang handal untuk perencanaan kedepan di Kalimantan Tengah,” ucap Rektor UPR Andrie Elia saat memberikan mata kuliah umum kepada rekan Orientasi Keorganisasian Wartawan PWI Kalteng, pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Baca Juga : Wabup Seruyan : Produk UMKM Naik Daun di Expo Kalteng 2022
Dirinya menyebutkan, Universitas PalangkaRaya (UPR) akan menjadi salah satu kawasan wisata pendidikan. Hal ini bertujuan untuk membuat cakrawala mata masyarakat Bumi Tambun Bungai gemar menempuh pendidikan di daerah sendiri.
Selama ini banyak ditemukan jika banyak generasi muda dari Kalimantan Tengah merantau sangat jauh untuk menempuh pendidikan. Hingga saat ini, sekitar 60% peminat dari Universitas PalangkaRaya merupakan orang yang berdomisili asli dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
“Tahun 2022 ini UPR sudah menerima hampir puluhan ribu mahasiswa baru, yang ternyata peminatnya dari luar daerah. Sedangkan dari ‘uluh dayak’ merantau jauh, padahal jurusan disini sudah tergolong lengkap,” ujarnya.
Hal ini selaras dengan visi dan misi dari UPR ingin menjadi Universitas yang terakreditasi unggul, serta mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sejalan pada tahun 2020 Universitas PalangkaRaya berusaha mengembangkan sebuah sistem pertanian yang terpadu atau Peat Techno Park (PTP) berkonsep ketah4anan pangan melalui pemanfaatan lahan gambut.
Diterangkanya, secara umum pembangunan Peat Techno Park (PTP) berguna pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan. Menciptakan sarana bagi mahasiswa untuk memiliki dan mengasah kemampuan, keterampilan dan keahlian di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.
Baca Juga : Siap-Siap! PWI Rekrut Anggota Muda Lewat Orientasi Wartawan
“Masyarakat jangan hanya sebatas memandang dari Akreditasi. Semoga Peat Techno Park (PTP) ini mampu menjadi gagasan ilmiah baru pada dunia pendidikan untuk membantu kawasan lain di daerah Kalteng, ataupun daerah lain di seluruh Indonesia sehingga dapat mengelola serta memanfaatkan lahan gambut menjadi lebih produktif,” tuturnya.
Sementara itu, aspek ini akan mendobrak dari SDM Dosen yang bersumber dengan hasil kompetensi pada bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan untuk lebih kreatif dan inovatif serta membuka kesempatan untuk melaksanakan program pendidikan dalam hal pengajaran, pembinaan dan pembekalan kepada mahasiswa.
Dirinya memberikan peluang dalam pelaksanaan kerjasama dengan mitra dengan berorientasi pada serapan lulusan, peningkatan pembelajaran, serta mampu mendorong keluaran dosen dalam penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan juga sebagai upaya pengembangan inkubator bisnis.
“Kami akan mendorong seluruh potensi yang mempunyai dampak terhadap peningkatan kualitas lulusan, dosen, dan kurikulum. Tentunya harus didukung oleh seluruh elemen universitas baik sarana, prasarana serta civitas akademika dalam rangka menjadi perguruan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja,” tuturnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.