Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat bersinergi dalam mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama saat memasuki musim kemarau yang rawan titik api.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Paliansyah, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan warga menjadi kunci utama untuk menekan potensi kebakaran lahan.
Ia menilai, pencegahan jauh lebih penting dilakukan daripada hanya berfokus pada penanganan saat kebakaran sudah terjadi.
“Musim panas ini bukan waktu bermain api. Sekali nyala, bisa jadi bencana. Jangan bakar sampah, jangan buka lahan dengan api. Hentikan sekarang juga,” tegas Paliansyah.
Ia mengingatkan bahwa kondisi lahan yang kering serta tiupan angin kencang dapat mempercepat penyebaran api, terutama di wilayah bergambut.
Oleh karena itu, seluruh pihak diimbau lebih waspada dan bertanggung jawab menjaga lingkungan sekitar.
Selain itu, DPRD juga mendorong pemerintah daerah memperkuat sistem deteksi dini serta melakukan patroli rutin di titik-titik rawan. Paliansyah menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan sangat dibutuhkan agar kebakaran bisa dicegah sejak awal.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Jangan tunggu langit hitam oleh asap baru bergerak,” ujarnya menekankan.
DPRD meminta agar langkah pencegahan dijalankan secara menyeluruh, mulai dari sosialisasi ke masyarakat, penyediaan sarana pemadam di desa-desa, hingga koordinasi bersama pihak perusahaan perkebunan dalam menjaga lahan mereka.
Kesigapan dan kesadaran bersama dianggap menjadi modal utama untuk menekan jumlah kejadian karhutla setiap tahun.
Dengan kerja sama semua pihak, DPRD optimistis Kabupaten Kotawaringin Timur mampu menekan risiko kebakaran lahan, menjaga kelestarian lingkungan, serta melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman kabut asap yang kerap terjadi akibat kelalaian manusia.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.