Ketua Komisi IV DPRD Kotim menilai tingkat kebutuhan secara materil masyarakat selama ini semakin menonjol. Bahkan kebutuhan bahan pokok menjadi dasar untuk mencari beragam celah mendapatkan keuntungan pundi-pundi uang.
M. Kurniawan Anwar, Ketua Komisi IV DPRD Kotim menerangkan pengaruh dari inflasi juga dapat menyebabkan banyak korban tenaga kerja di Kotawaringin Timur, salah satunya terhadap anak-anak akibat tingginya kebutuhan akan keuntungan dan juga uang itu sendiri.
Ia meminta pihak Badan Pusat Statistik atau BPS Kotim agar membuka data statistik tenaga kerja anak dibawah umur sebagai bahan kajian jajarannya di Komisi IV.
Hal ini sekaligus untuk meningkatkan pengawasan terhadap banyak pihak yang sudah diduga melakukan eksploitasi terhadap anak dibawah umur tersebut.
Baca Juga :
Ketua DPRD Kotim Ingatkan Warga Waspada Terhadap Investasi Bodong
“Memang teknis kami di Komisi menyangkut tenaga kerjanya, tetapi untuk anak dibawah umur ini sudah sangat rancu, kita khawatirnya banyak di perusahaan di Kotim ini yang memperkerjakan anak dibawah umur, meskipun itu anak membantu orang tuanya itu tidak dibenarkan kalau dilingkungan perusahaan,” ucap Kurniawan pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Dia juga menambahkan, pihak Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang ada di Kotim ini harus benar-benar memperhatikan hal tersebut agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.
“Artinya jangan mau ambil resiko, karena memang itu tidak dibenarkan, kalau itu terjadi maka jelas akan ada Sanksi, karena untuk mendapatkan ISPO syaratnya kita ketahui bersama, tidak boleh terjadi adanya eksploitasi terhadap tenaga kerja, apalagi memperkerjakan anak dibawah umur,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.