Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur, H.Rudianur menyebut banjir yang melanda di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur membuat petani terancam merugi karena hasil panennya akan berkurang.
Dengan ada banjir yang mengakibatkan petani merugi, Wakil Ketua I DPRD Kotim meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian menyiapkan untuk petani yang merugi akibat banjir yang menyebabkan puluhan hektare hortikultura di Kecamatan Mentaya Hilir Utara gagal panen.
“Petani merugi akibat banjir ini. Mereka harus dibantu agar bisa kembali menanam lahan pertanian mereka, misalnya melalui bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah, ini sangat diperlukan,” kata Rudianur, Senin, 30 Mei 2022.
Sudah sepekan lebih banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hilir Utara yaitu Natai Baru, Natai Nangka, Ramban atau Bagendang Tengah dan Sumber Makmur.
Menurut Rudiabur banjir cukup parah terjadi di Desa Sumber Makmur karena ada 36 rumah yang terendam. Selain itu, sejumlah fasilitas umum dan puluhan hektare lahan pertanian diperkirakan gagal panen akibat terendam banjir berhari-hari.
Baca Juga : Pemda Kotim Diminta Anggota DPRD Kotim Segera Bantu Korban Banjir
Rudianur turun ke beberapa lokasi banjir untuk melihat kondisi warganya. Dirinya juga meninjau lahan pertanian sayuran warga yang juga terendam cukup parah akibat banjir tersebut.
“Apresiasi disampaikan Rudianur kepada pemerintah kabupaten yang telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk korban banjir,” katanya.
Namun sesuai aspirasi masyarakat, dirinya berharap pemerintah juga memberi bantuan di bidang pertanian agar petani bisa kembali menanam hortikultura saat banjir surut nantinya untuk mengganti tanaman yang gagal dipanen akibat banjir.
“Banjir tahun ini tidak seperti biasanya, karena berdampak besar terhadap pertanian. Kebun sayur yang terendam diantara buncis, cabe merah, jagung, kacang, dan sayur mayur. Ada sekitar 25 hektare lahan petani yang terendam banjir,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (2)
Komentar ditutup.