Suasana Alun-Alun Jorih Jerah, Kota Puruk Cahu, berubah khidmat ketika lantunan ayat suci Al-Qur’an mengiringi pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke-XII tingkat Kabupaten Murung Raya.
Ribuan pasang mata menyaksikan momen yang sarat makna religius ini, ketika Bupati Murung Raya (Mura) Heriyus secara resmi membuka rangkaian kegiatan dengan pemukulan bedug bersama Wakil Bupati Rahmanto Muhidin.
STQ kali ini bukan sekadar perlombaan, melainkan momentum penting dalam menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an pada kehidupan masyarakat Murung Raya. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Heriyus dalam sambutannya.
“STQ adalah wahana strategis untuk menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an. Kita ingin anak-anak muda Murung Raya tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Inilah bentuk keseriusan Pemerintah Daerah dalam memperkuat fondasi moral dan spiritual masyarakat,” ujarnya pada Rabu, 03 September 2025.
Ketua Panitia STQ ke-XII, Ivan Sugita, melaporkan bahwa kegiatan yang berlangsung hingga 5 September 2025 ini diikuti oleh 381 peserta dari 10 kecamatan.
Cabang yang diperlombakan meliputi Seni Baca Al-Qur’an, Fahmil Qur’an, Kaligrafi Al-Qur’an, hingga Karya Tulis Ilmiah Qur’an. Menurut Ivan, antusiasme peserta menunjukkan bahwa STQ bukan sekadar ajang seremonial, tetapi telah menjadi tradisi yang mengakar di masyarakat.
Wakil Bupati Rahmanto Muhidin menambahkan, STQ adalah bagian dari upaya Pemkab Mura memperkuat identitas religius daerah.
“Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan moral, kita harus menyiapkan benteng iman yang kokoh. STQ hadir sebagai salah satu jawabannya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Murung Raya juga menegaskan keseriusannya melalui dukungan nyata berupa hadiah utama paket umrah bagi para juara, serta ratusan door prize bagi masyarakat.
Langkah ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya mengedepankan aspek perlombaan, tetapi juga memberikan penghargaan bagi mereka yang berkomitmen mendalami Al-Qur’an.
Tokoh agama setempat menilai penyelenggaraan STQ ini adalah bukti konsistensi pemerintah dalam memelihara kehidupan beragama.
“STQ bukan sekadar lomba, melainkan investasi jangka panjang untuk membangun Murung Raya yang religius, rukun, dan berkarakter,” ungkap salah satu ulama yang hadir.
Dengan semangat Mura Hebat dan falsafah Huma Betang, STQ ke-XII diharapkan mampu melahirkan qori dan qoriah terbaik yang akan membawa nama Murung Raya bersinar di tingkat provinsi hingga nasional.
Lebih dari itu, STQ menjadi pengingat bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dilombakan, melainkan untuk dijadikan pedoman hidup dalam setiap langkah masyarakat Murung Raya.
Baca Juga :
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
