banner 130x650

Darah Rendah dan Kurang Darah Bedanya Apa Ya?

Darah
Photo : Ilustrasi orang yang terkena penyakit darah rendah

Darah rendah adalah kondisi yang terjadi karena tekanan darah dalam arteri lebih rendah dari angka normal. Sementara itu,kurang darah atau anemia terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Keduanya seringkali tertukar karena menimbulkan gejala awal yang sama. Padahal, keduanya memiliki penyebab yang berbeda, sehingga penanganannya juga berbeda.

Darah rendah dan kurang darah memiliki gejala awal yang sama, yaitu pusing, tubuh lemas dan kulit pucat. Meskipun gejalanya sama, sebenarnya darah rendah dan kurang darah adalah kondisi yang berbeda. Penyebab dan cara menanganinya juga berbeda.

Darah rendah atau hipotensi terjadi karena tekanan darah di dalam arteri rendah atau berada di bawah batas normal. Seseorang dinyatakan memiliki darah rendah apabila hasil pengukuran tekanan darah di bawah 90/60 mmHG. Sedangkan kurang darah atau anemia adalah kondisi yang terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin.

Adapun perbedaan antara darah rendah dan kurang darah, yaitu :

Baca Juga :

Wah! Ini Tips Agar Terhindar Dari Penyakit Stroke, Yuk Simak !

1. Perbedaan Penyebab Darah Rendah dan Kurang Darah

Darah rendah adalah kondisi yang terjadi karena tekanan darah dalam arteri lebih rendah dari angka normal. Pada saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan di dinding arteri, tekanan itu yang dinilai sebagai patokan ukuran kekuatan aliran darah atau disebut tekanan darah.

BACA JUGA :  Salak Bermanfaat Untuk Kesehatan, Ini 8 Manfaatnya

Tekanan darah yang terlalu rendah menyebabkan terhambatnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya, seperti ginjal. Kondisi ini mengakibatkan munculnya gejala seperti kepala terasa ringan, pusing, tubuh terasa goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Beberapa kondisi bisa menjadi penyebab hipotensi, misalnya kekurangan cairan tubuh, kehamilan, perdarahan, diabetes hingga gangguan hormon tiroid.

Darah
Photo : Memeriksakan kesehatan ke dokter sangat penting untuk mengetahui penyakit yang diderita

Penanganan darah rendah bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab. Secara umum, darah rendah bisa ditangani dengan banyak minum air putih, konsumsi makanan sehat, dan rutin berolahraga. Bila diperlukan, pengidap darah rendah harus mengonsumsi obat-obatan tertentu atau mendapatkan tindakan medis.

Sementara itu, kurang darah atau anemia terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (zat merah darah) dalam tubuh berada di bawah kisaran normal. Kadar normal hemoglobin setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Pada wanita dewasa, kadar normal hemoglobin adalah 12 -16 gram per desiliter, sedangkan pada pria dewasa adalah 13,5 – 18 gram per desiliter.

BACA JUGA :  Dokter Penyuntik Vaksin Kosong ke Murid SD di Medan Jadi Tersangka

Anemia juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi atau vitamin B12 dan asam folat. Di samping itu, anemia bisa disebabkan oleh perdarahan, kehamilan, kegagalan produksi sel darah hingga penyakit ginjal kronis.

Baca Juga :

Wah!! 5 Fakta Dibalik Pemanis Buatan yang Sering Dicap Buruk untuk Kesehatan

2. Perbedaan Pengobatan Darah Rendah dan Kurang Darah

Untuk mengetahui seseorang mengalami darah rendah, perlu dilakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter. Sedangkan anemia atau kurang darah bisa diketahui dengan mengukur hemoglobin dengan menggunakan Hb meter.

Jika kamu positif mengalami anemia, dokter mungkin akan memberikan suplemen zat besi atau vitamin B12 dan asam folat, tergantung jenis anemia yang kamu alami. Sedangkan jika mengalami hipotensi dokter akan menganjurkan kamu beristirahat yang cukup, menghindari minuman berkafein dan alkohol, serta konsumsi makanan dalam porsi kecil. Obat-obatan juga bisa diresepkan kepada pengidap hipotensi untuk menambah jumlah darah atau mempersempit arteri supaya tekanan darah meningkat.

Perlu diwaspadai, salah dalam mengenali kondisi hipotensi dan anemia bisa berakibat pada kesalahan dalam pengobatan. Banyak pengidap hipotensi mengonsumsi zat besi untuk mengatasi padahal cara ini tidak tepat. Sembarangan dalam pengobatan dapat memicu timbulnya masalah kesehatan lain. Jika kamu mengalami gejala, seperti pusing, lemas, hingga hilang keseimbangan, cari tahu dulu penyebabnya dengan memeriksakan diri ke dokter.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca