Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim mendorong pemkab setempat untuk memetakan dengan tepat dan akurat terkait data sebaran guru dan nakes yang bertujuan untuk mengoptimaliasi pelayanan publik.
Dadang Siswanto Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim menyebutkan masih banyak tenaga kesehatan dan guru di wilayah pelosok desa belum tersedia. Sedangkan posisi tenaga didalam kota Sampit sudah cukup memadai, sehingga mendesak pemkab pentingnya untuk menambah ketersediaan pelayanan publik tersebut.
“Ini sangat penting, karena mereka garda terdepan pelayanan terhadap masyarakat. Terutama di wilayah pedalaman atau kecamatan luar kota, dan ini juga penting tertutama untuk mengetahui jumlah pasti dan status kepegawaian nya,” ucap Dadang pada Selasa, 13 September 2022.
Baca Juga : Nahkan! DPRD Kotim Ucap Pihak Investor Wajib Dukung Program Pembangunan Pemda
Dirinya juga menyoroti banyaknya tenaga kontrak daerah yang tidak lolos evaluasi. Bahkan jumlahnya mencapai 1.041 orang. Sehingga, secara otomatis akan ada beberapa sekolah dan fasilitas kesehatan yang mengalami kekurangan tenaga kepegawaian.

“Dari pantauan kami kemarin ada beberapa pustu (puskesmas pembantu) yang bisa dikatakan tidak dapat melayani sama sekali karena tenaga kesehatannya tidak ada akibat tidak lulus seleksi ulang tenaga kontrak,” jelas Dadang.
Dirinya berharap pemerintah segera mengambil langkah atau solusi yang terbaik. Dan kemaren dirinya sudah mendengar bahwa ada evaluasi ulang bagi 1.041 orang yang tidak lulus.
“Mudah-mudahan solusi tersebut merupakan yang terbaik, dan pelayanan publik bisa berjalan, serta bekas tekon bisa kembali mendapatkan apa yang mereka inginkan,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.