Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Syahbana meminta agar pengawasan terhadap pupuk bersubsidi diperktetat. Selain itu juga perlu adanya pengawalan penyaluran pupuk subsidi sampai kepada kelompok petani.
Apalagi belakangan ini harga pupuk cenderung meningkat maka membuka ruang adanya permainan untuk pupuk subsidi.
“Banyak harap penyaluran pupuk subsidi diawasi, ini barang negara yang bersubsidi, objek penerima adalah masyarakat petani. Maka dari itu perlu diawasi sehingga betul-betul sampai ke petani, dan bukan kepada oknum yang memainkan pasaran,” ungkap Syahbana.
Syahbana menyebutkan pupuk subsidi merupakan sektor yang saat ini menjadi atensi dari penegak hukum. Salah satunya adalah program dari Jaksa Agung untuk memberantas permainan pupuk ditengah masyarakat
Syahbana mengakui, kebutuhan pupuk di Kotim cukup banyak.
Meski dirinya tidak memiliki data resmi, namun jika dihitung dari jumlah petani, maka banyak sekali pupuk subsidi yang dialokasikan. Hal semacam ini tidak diketahui masyarakat, sehingga barang tersebut sangat mungkin disalahgunakan.
“Sama halnya dengan BBM subsidi. Cuma pupuk ini tidak mencuat seperti BBM. Padahal ada miliaran rupiah anggaran pemerintah pusat dikucurkan untuk membayar subsidi tersebut,”tutur dia.
Syahbana meminta agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama dengan Dinas Pertanian melakukan pengawasan dan sinergitas, agar sasaran dari program subsidi pemerintah tidak dipermainkan oknum di lapangan.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.