Pemerintah Kabupaten Murung Raya, bekerja sama dengan berbagai instansi dan mitra strategis, meluncurkan program GEBRAKAN NINDI sebagai langkah nyata dalam menekan angka pernikahan dini di wilayah ini.
Program ini menargetkan remaja, pelajar, guru, orang tua, dan masyarakat luas, dengan tujuan membuka kesadaran tentang dampak buruk pernikahan usia anak terhadap kesehatan, pendidikan, dan kualitas sumber daya manusia.
Program GEBRAKAN NINDI dijalankan melalui beberapa tahapan. Pertama, pelatihan bagi guru di sejumlah sekolah di wilayah target, guna membekali mereka sebagai agen perubahan.
Pelatihan ini berisi materi terkait bahaya pernikahan dini, strategi pendidikan karakter, serta perlindungan anak berbasis sekolah.
Selanjutnya, siswa mengikuti kegiatan penyuluhan dan dialog sebaya yang membangun kesadaran untuk menunda pernikahan, fokus pada pendidikan, dan merencanakan masa depan.
Program ini juga melibatkan orang tua melalui kelas parenting, agar mereka memahami risiko pernikahan dini dan mampu mendampingi anak secara bijak.
Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, pernikahan dini bukan sekadar isu moral, tetapi akar berbagai masalah sosial seperti putus sekolah, kemiskinan, dan kesehatan generasi berikutnya.
“Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Hari ini kita memulai langkah penting untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan punya masa depan — bukan terhambat oleh pernikahan di usia belum matang,” ujar Rahmanto.
Rahmanto menekankan bahwa keberhasilan program tergantung pada partisipasi aktif semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, komunitas, dan sektor swasta.
Kolaborasi ini diharapkan menciptakan ekosistem yang mendukung remaja untuk tumbuh sehat, mengejar pendidikan, dan mempersiapkan masa depan tanpa terjebak pernikahan usia anak.
Selain itu, program GEBRAKAN NINDI diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang, termasuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang di Murung Raya.
Pemerintah daerah optimis bahwa langkah kolaboratif ini akan memperkuat perlindungan anak, sekaligus menjadi contoh inovasi pro-remaja yang dapat direplikasi di wilayah lain.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

















