banner 130x650

Habayang Jadi Olahraga Tradisional Favorit Anak Muda di FBHH Kotim

Tradisional
Foto : Peserta lomba Habayang atau Bagasing di Taman Kota Sampit (Kharisma)

Habayang alias Bagasing jadi olahraga tradisional favorit anak muda di Festival Budaya Habaring Hurung tahun 2024. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim menggelar Festival Budaya Habaring Hurung 2024 yang membuka 15 cabang lomba olahraga dan makanan tradisional.

Salah satu cabang Lomba Habayang alias Bagasing yang menjadi khas perlombaan olahraga tradisional dipertandingkan pada FBHH di Taman Kota Sampit pada Senin, 22 April 2024.

Habayang alias Bagasing sudah mendarah daging pada olahraga tradisional di Kalimantan Tengah. Bahayang dinilai membawa aura positif untuk anak muda.

Terdata sebanyak 16 orang kategori putri dan 32 orang kategori putra siap bersaing dengan rival cukup sengit.

Hal ini dikatakan oleh salah satu panitia Habayang, Berto merupakan putra daerah Kalimantan Tengah turut ikut andil. Diketahui profesi sebagai guru SD Negeri 3 Baamang Tengah Sampit itu antusias dalam menjalani tugasnya sebagai panitia.

BACA JUGA :  Alami Cedera Kepala Usai Kecelakaan, Begini Kondisi Kadis DPMPTSP Kotim

“Habayang ini sudah sangat lama sekali dijumpai. Makanya melalui agenda ini salah satu penyemangat anak muda lebih antusias mengikuti Festival Budaya Habaring Hurung,” ucap Berto kepada MentayaNet pada Senin, 22 April 2024.

Dirinya menjelaskan pembuatan alat Bahayang alias Bagasing memakan waktu selama 2 hari.

Ukuran Habayang digunakan lebar 9cm dan panjang 5cm dengan biaya satuan pengolahan sebesar Rp70.000,- yang terbuat dari kayu Ulin.

“Kami tidak ingin peserta merasa keberatan. Maka sudah kami fasilitasi dengan Bagasing yang disiapkan oleh panitia,” tambahnya.

Sementara itu, Santri Kepala Bidang Kesenian dan Tradisional di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim meminta agar nantinya peserta yang berhasil menjadi juara dapat berlatih lebih giat.

BACA JUGA :  Disbudpar Kotim Gelar Education Culture Museum Pameran dan Culinary, Hadirkan Artis Ibukota !

“Semua peserta sudah sangat luar biasa, karena mereka berlatih jauh – jauh hari. Saya berharap dapat maksimal dan tidak ada kendala,” bebernya.

Ia menuturkan, Habayang dipermainkan dengan teknik menjatuhkan punya lawan dan Bahayang milik pribadi harus tetap berputar.

“Jika Bahayang lawan dapat dijatuhkan maka mendapatkan skor,” ujarnya.

Kendati demikian, Santri mendukung rangkaian yang digelar pada Festival Budaya Habaring Hurung Kotim. Ia mengharapkan supaya cabang olahraga tradisional Habayang atau Bagasing dapat dilestarikan dan menjadi budaya olahraga disekolah untuk anak muda daerah.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca