banner 130x650

Harga Ayam Terjun Payung, Pedagang Sampit Geruduk Jalan !

Sampit
Foto : Pedagang di komplek Inhutani lakukan aksi demo (istimewa)

Pedagang ayam broiler di Sampit, kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) alami harga terjun bebas pasca Idul Fitri 1446 hijriah lalu. Harga pasaran pada Mei 2025 senilai Rp24.000 per kilogram.

Sontak kejadian yang menjadi buah bibir pedagang, akhirnya meledak. Puluhan pedagang di area pasar keramat jalan D.I Panjaitan alias komplek Inhutani Sampit sempat lakukan aksi penutupan jalan jembatan.

Kejadian itu mengakibatkan masyarakat yang melintas sempat terhambat dan menuai kericuhan sesaat antar pedagang lainnya.

“Saat ini harga ayam sedang anjlok, kalau normalnya itu kisaran Rp35.000 – Rp38.000 per kilogram, sekarang turun jadi Rp24.000 – Rp28.000 per kilogram,” kata salah seorang pedagang ayam potong di Pasar keramat kepada MentayaNet pada Selasa, 27 Mei 2025.

Ia menjelaskan, sehari sebelum Idul Fitri harga daging ayam sempat naik di angka Rp45.000 per kilogram, sedangkan harga normalnya di kisaran Rp35.000 – Rp38.000 per kilogram.

BACA JUGA :  Jalan Santai dan Olahraga Bersama dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79

Namun, sepekan setelah Lebaran harga daging ayam berangsur-angsur turun dan saat ini kisaran Rp24.000 – Rp28.000 per kilogram. Bahkan, di beberapa tempat atau pedagang skala besar ada yang menjual ayam potong di harga Rp23.000 per kilogram.

Kendati tidak bisa memastikan, namun berdasarkan informasi yang ia terima kondisi ini terjadi lantaran pasokan atau stok ayam melimpah. Pasalnya, peternak ayam dari beberapa daerah melakukan panen secara bersamaan sehingga terjadi perang harga antar peternak.

“Kami biasanya menyebutnya banjir ayam, karena panennya berbarengan. Seperti dari Banjarmasin dan Pangkalan Bun, jadi ada perang harga. Tapi, informasinya kelompok peternak di Banjarmasin akan rapat supaya harga ayam ini tidak terus anjlok,” jelasnya.”

Sementara itu, Camat Mentawa Baru Ketapang, Irpansyah membenarkan kejadian warga yang melakukan aksi penutupan jalan dengan dagangan ayam.

“Yang dipermasalahkan bukanlah harga ayam, tetapi tempat jualan yang tidak diperkenankan dan tidak mengikuti aturan,” ucapnya.

BACA JUGA :  Citimall Sampit Serahkan CSR Penanggulangan Karhutla

Ia menjelaskan lapak berjualan di sekitaran komplek Inhutani itu menuai kontra dari beberapa masyarakat dan tidak mempunyai izin berjualan dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dilahan tersebut.

Penertiban lahan akan dilaksanakan dalam waktu dekat, untuk kembali menertibkan dan menjadikan konsentrasi wilayah Komplek Inhutani tidak tercemar pedagang liar.

“Kami tidak segan untuk menertibkan pedagang nakal yang tidak mengikuti aturan. Jika melanggar maka akan dikenakan aturan hukuman yang berlaku. Dikarenakan berdiri di lahan milik negara tanpa izin yang legal,” pungkasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca