banner 130x650

Heboh! Seorang Pensiunan Kotim Meninggal di Toilet PPM Sampit

PPM
Foto : Korban dibawa ke RSUD dr Murjani Sammpit untuk diidentifikasi (ist)

Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Jalan Iskandar, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dihebohkan dengan penemuan mayat di dalam toilet pada Selasa, 27 Februari 2024.

Warga yang sedang berbelanja di PPM Sampit memberikan keterangan bahwa korban datang ke TKP dengan maksud ingin buang air besar sejak pukul 10.30 WIB siang.

Diketahui korban cukup lama berada di dalam toilet hingga membuat Mahmud, penjaga toilet merasa curiga. Mahmud pun lantas memeriksa dengan mencoba memanggil korban dengan mengetok pintu.

banner 1706 x 2560

Menurut dari informasi data identitas korban bernama inisial SA berusia 66 tahun merupakan warga yang tinggal di jalan desmon ali no.69 Sampit dan seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Daerah kotawaringin timur.

BACA JUGA :  Pasukan Merah Tuntut Plasma 20% ke Perusahaan Sawit Melalui Pemda Kotim
PPM
Foto : SA saat ditemukan tak bernyawa didalam toilet PPM Sampit (ist)

“Saat diketok dan dipanggil, nggak ada respon. Saya pun akhirnya memeriksanya dengan cara naik ke atas untuk melihat korban yang ada didalam,” ujar Mahmud di tempat kejadian perkara (TKP).

Saat dirinya melihat, korban ditemukan sudah dalam keadaan tersungkur dari WC tempat buang air besar. Hal itu membuatnya terkejut dan melaporkan kejadian itu kepada pedagang maupun warga yang ada di lokasi.

BACA JUGA :  Kondisi Jalan dan Jembatan Kuala Kuayan-Tanjung Jariangau Sangat Memprihatinkan

“Posisinya tersungkur, dengan celana setengah turun. Sepertinya korban meninggal dunia saat buang air besar,” bebernya.

Selanjutnya korban di evakuasi ke Rumah Sakit dr Murjani untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut sebelum diambil oleh pihak keluarganya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca