banner 130x650

Keren! Lomba Karungut Kategori Putra Festival Budaya Isen Mulang Dijuarai Oleh Kotim

Karungut
Foto : FBIM kategori lomba Karungut

Sambil memainkan kecapi khas Dayak dan diiringi musik suling, gendang dan gong atau Kakanong, seorang peserta mengiringi penyanyi kesenian Karungut yang membawakan lagu Betang Toyoi Batarung” yang diciptakan oleh Yerson H. B. Suling.

Suara merdu dan musik yang indah dan tarian yang menawan, membuat penonton begitu antusias mendengarkannya. Usai tampil, penonton pun bertepuk tangan memberikan semangat. Karungut merupakan seni bertutur, semacam pantun atau syair tentang nilai moral, adat, perjuangan, bahkan pesan semangat untuk membangun.

Juara pertama Lomba Karungut kategori putra diraih oleh utusan dari Kabupaten Kotawaringin Timur, peringkat kedua oleh Kabupaten Kotawaringin Barat dan pemenang ketiga dari Kabupaten Gunung Mas. Kemenangan ini dicapai sebagai juara Pertama Lomba Karungut kategori Putri dimenangkan oleh Kota Palangka Raya, Juara Kedua yaitu Kabupaten Barito Utara dan pemenang Ketiga dari Kabupaten Gunung Mas.

Lomba Karungut menjadi salah satu lomba yang sangat menarik dalam rangkaian kegiatan Festival Budaya Indonesia (FBIM) tahun 2023 yang Lomba ini digelar di halaman GOR Serbaguna Jl. Tjilik Riwut, Jumat, 26 Mei 2023.

Baca Juga :

Luar Biasa! Tari Pesisir Kotim “Garbangsari” Sukses Raih Juara Pertama di FBIM Kalteng

Ada pun jumlah peserta yang mengikuti lomba untuk kategori putra berasal dari 10 Kabupaten/Kota yakni Kabupaten Seruyan, Gunung Mas, Kapuas, Barito Utara, Katingan, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Murung Raya dan Kota Palangka Raya.

BACA JUGA :  Dinsos Kotim Terima Kunker Bapas Kelas II Sampit Komitmen Bangun Griya Abhipraya

Di kategori putri ada 9 daerah yaitu dari Kabupaten Seruyan, Gunung Mas, Kapuas, Barito Utara, Katingan, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kabupaten Murung Raya dan Kota Palangka Raya.

Karungut
Foto : Festival Budaya Isen Mulang kategori lomba Karungut

Tim juri Lomba ketuai Suwito, menjelaskan, aturan lomba mengharuskan peserta tampil dengan diiringi alat musik hidup (non-modern) khas Kalimantan Tengah yang disiapkan oleh masing-masing peserta sesuai keperluannya.

“Peserta juga diwajibkan membawakan karungut wajib berjudul “Betang Toyoi Batarung” yang diciptakan oleh Yerson H. B. Suling,” ujarnya.

Selain karungut wajib, peserta juga memiliki kebebasan memilih karungut pilihan sesuai dengan selera mereka. Namun, baik karungut wajib maupun pilihan harus memiliki jumlah 12 (dua belas) bait syair.

Baca Juga :

Bupati Kotim Resmi Lepas 104 Peserta Festival Budaya Isen Mulang Kontingen Kotim

“Durasi penampilan maksimal adalah 15 menit untuk dua lagu, yang terdiri dari karungut wajib dan karungut pilihan/bebas. Untuk menjaga kesan autentik, seluruh peserta diwajibkan mengenakan busana daerah masing-masing. Hal ini memberikan nuansa khas dan memperkuat identitas budaya yang dihadirkan dalam lomba” ungkap Suwito.

BACA JUGA :  Bupati Kotim Menyerahkan Bantuan Bibit Lengkeng Kepada Kelompok Tani Desa Buana Mustika

Kriteria penilaian yang digunakan oleh tim juri meliputi ketepatan waktu, kejelasan vokal, keserasian busana, ekspresi wajah, keselarasan vokal dengan irama musik, serta interval pengucapan antara bait/syair Karungut yang dibawakan. Dengan kriteria tersebut, para peserta diharapkan mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam memadukan sastra lisan, musik tradisional, dan ekspresi seni yang memukau.

Kendati demikian, Wakil Bupati Kotim, Irawati memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada perwakilan Kotawaringin Timur yang telah menggapai hasil yang sangat optimal untuk membanggakan daerah.

“Kami sangat berterima kasih dan tentunya pula dapat menyebarkan ilmu ini kepada generasi berikutnya. Hal ini agar perwakilan Kotim tidak tergerus oleh zaman,” pungkasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca