banner 130x650

Komisi II DPRD Kotim : Perkuat Program Potensial Hewan Ternak

Kotim
Foto : Juliansyah - Ketua Komisi II DPRD Kotim

Ketua Komisi II DPRD Kotim meminta kepada pemerintah daerah melalui instansi terkait, untuk memperkuat program peternakan pada tahun 2023 nanti, terutama di daerah-daerah yang sangat potensial untuk  memperdayakan peternakan khususnya sapi.

Juliansyah, Ketua Komisi II DPRD Kotim menilai kota Sampit sangat berpotensial untuk pengembangan dan perkuat program peternakan untuk di tahun 2023 mendatang. Pentingnya dengan memperkuat program ternak maka mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pasokan daging.

“Kami minta pemerintah melalui dinas teknis harus lebih banyak memberdayakan peternak lokal. Sehingga ketika ada masalah penyakit hewan seperti PMK beberapa waktu lalu, daerah kita tidak lagi kewalahan mengatasinya, karena ternak di daerah kita dapat mencukupi kebutuhan yang diperlukan,” kata Juliansyah pada Jum’at, 09 September 2022.

banner 1706 x 2560

Dirinya mengatakan dengan adanya peternakan sapi di Kabupaten Kotim nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging yang diperlukan, sehingga tidak perlu lagi untuk mengambil keluar daerah seperti seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, bahkan hingga wilayah Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga : DPRD Seruyan Minta Usulan Bantuan Masyarakat Direalisasikan

“Selama ini kan pasukan sapi di daerah kita ini masih dari luar daerah, maka dari itu pengembangan program peternakan sangat tepat dilakukan saat ini. Apalagi diketahui banyak masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan peternakan, hanya saja kekurangan modal dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Juliansyah.

BACA JUGA :  DPRD Kotim Tinjau Kondisi Jalan Lingkar Selatan, Bak Kolam Renang

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan program integrasi sapi dan kelapa sawit dinilai sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di Kabupaten Kotim ini karena masih banyak lahan masih kosong untuk dijadikan peternakan dan pangsa pasar daging sapi juga sangat terbuka lebar.

“Integrasi sapi dan kelapa sawit bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dengan meman­faatkan kebun kelapa sawit mereka untuk juga memelihara sapi. Sum­ber pakan didapat dan diolah dari sumber yang tersedia dan tidak terpakai di kebun sawit,” ucap Juliansyah.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Kotim Desak Dishub Ambil Penindakan Kendaraan Lebih Tonase
dprd kotim
Photo : Ilustrasi dari sapi ternak yang di perkuat pemerintah daerah (IST)

Ia juga mengatakan sistem tersebut sangat mengun­tungkan. Di satu sisi lahan dapat menanam kelapa sawit, sekaligus juga dapat beternak sapi. Dan ini bisa untuk jangka panjang karena sapi bisa dapat pa­kan dari sisa produksi sawit. Dan secara tidak langsung ini juga mendukung program pemerin­tah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya dalam hal swasembada daging. Wajar kal­au seharusnya pemerintah juga membantu masyarakat dalam bidang ini.

“Pemerintah daerah juga diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk bekerja sama dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam mengembangkan peternakan, melalui dukungan modal bibit sapi yang kemudian dipelihara oleh warga di lahan sawit milik perusahaan dengan pembagian hasil yang disepakati, Program ini salah satu wujud kepedulian peru­sahaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca