Komunitas satwa liar dan amang rimba borneo berikan edukasi hewan reptil kepada pengunjung di Mentaya Bakul Festival Citimall Sampit tahun 2023.
Puluhan jenis hewan reptil di pertunjukkan pada rangkaian Mentaya Bakul Festival Citimall Sampit tahun 2023 di hari ke-4. Hewan reptil yang dipertunjukkan seperti beberapa jenis ular, biawak, kura-kura, musang dan lainnya.
Hari Siswanto, penggerak dari komunitas satwa liar di Kabupaten Kotawaringin Timur mengajarkan sesuatu yang unik dan berbeda kepada pengunjung. Dirinya ingin mengubah paradigma, tidak semua hewan reptil berbahaya.
“Hewan reptil yang habitnya diambil atau dipelihara sedari kecil akan nurut dan tidak mudah berontak. Berbeda ketika dirawat sedari besar, maka hewan itu tidak bisa sama sekali dirubah sikapnya. Mereka peka dengan pergerakan. Jadi kalau ada gerakan yang mendadak, tentu akan menyerang manusia,” ucap Hari Siswanto pada Selasa, 26 September 2023.
Hari mengatakan,mereka hadir di rangkaian ini bertujuan agar pengunjung dapat menanamkan rasa kepedulian terhadap hewan dan tak merusak alamnya. Tetapi, sewaktu-waktu perlunya kehati-hatian dalam mengambil tindakan jika bertemu hewan liar tersebut.
Diketahui dalam komunitas yang digelutinya selama 15 tahun terakhir ini telah membebaskan ratusan hewan langka ke habitat asalnya. Petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan (Disdamkarmat) serta dari BKSDA Kotim turut ikut bergabung dalam komunitas itu.
Kehadiran komunitas satwa liar membantu menghidupkan suasana di Mentaya Bakul Festival Citimall Sampit tahun 2023 penuh keceriaan dan rasa penasaran masyarakat terutama anak-anak.
Pantauan MentayaNet.com, komunitas satwa liar berkolaborasi dengan amang rimba borneo membawa ular jenis python jinak seberat 140kg. Ditambah dengan jenis ular yang kawinan silang lainnya. Selain itu, kehadiran King Cobra khas pribumi borneo sepanjang 2 meter turut diperlihatkan.
“Kami praktikkan langsung bagaimana cara menangani ular ketika bertemu manusia. Harus tetap tenang dan jangan membuat keberadaannya terganggu. Kami membawa beberapa jenis ular berbisa, salah satunya King Cobra. Mereka memiliki titik sensitif dibawah kepala. Sehingga mudah terpancing jika terkena di titik itu,” bebernya.
Sebelumnya, dirinya telah menyerahkan ular King Cobra sepanjang 6 meter kepada sang penjinak ular yaitu Panji Gumilang. Hingga saat ini, Hari terus berupaya agar pemikiran masyarakat bisa terbuka. Hal ini bertujuan mencintai dan mengasihi makhluk ciptaan Tuhan.
Sementara itu, Nor Wahyudi Manager Citimall Sampit mengapresiasi dan mendukung para pecinta satwa liar. Dirinya mengatakan, hal ini sebagai bentuk dukungan dan pelestarian cagar budaya alam terutama hewan yang mulai punah.
“Keren sekali dan sangat membantu membuka pemikiran generasi muda dan masyarakat dalam menjaga diri saat bertemu hewan liar itu. Dari cara penanganan dan pemeliharaannya. Kita berterima kasih kepada pecinta satwa liar mau menghabiskan waktu untuk membesarkan dan merawat hewan tersebut,” tutur Nor Wahyudi.
Kendatipun, Nor Wahyudi turut sangat berterima kasih kepada komunitas yang telah diberikan anugerah untuk melestarikan hewan reptil. Ia mengharapkan agar kedepannya komunitas seperti mereka bisa terus berkomitmen dan berkontribusi dalam membantu lembaga terkait menjaga ekosistem alam.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.