Membalut Budaya Kotim Dengan Pengembangan Potensial di

Museum Kayu sampit, Koim, Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan untuk peserta SD hingga SLTA Sederajat untuk menghidupkan nuansa promosi budaya daerah lokal dengan kara sastra.

Kegiatan di Museum kayu sampit ini merupakan kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kotim, guna memeriahkan peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-77.

“Serangkaian kegiatan ini tentunya untuk membuka lebar anak – anak di kabupaten kotawaringin timur menunjukkan potensial yang dimilikinya, maka dengan menggelar acara ini diharapkan peserta mampu bersemangat,” ucap Ellena Rosie, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim kepada MentayaNet.com pada Kamis, 11 Agustus 2022.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur bersama Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Museum Kayu Sampit menggelar rangkaian acara seperti Baca Puisi dan Melukis, yang berlokasi di jalan S.Parman ini.

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung secara outdoor, dan berdaya guna untuk masyarakat kotim mengunjungi Museum Kayu Sampit dan belajar wisata lokal. Terpantau Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata turut mencoba membacakan sebuah puisi dengan penuh penghayatan.

Baca Juga : Pemilihan Duta Baca Pelajar di Kotim Miliki Bakat Potensial Menakjubkan !

Dirinya menerangkan kegiatan ini sebagai sarana untuk belajar sambil berkompetisi, sebelum kegiatan dimulai pembukaan dilakukannya kegiatan ‘Night Of Museum’ atau kemah budaya di Museum kayu sampit pada 30 juli 2022 lalu. Kegiatan itu diisi dengan tari kreasi modern, lomba kreasi pembuatan topeng, lomba puisi, lomba melukis, dan perkemahan budaya.

Dilanjutkan dengan Public Culture Museum yang menyasar kepada anak SD hingga SMA/SLTA dengan kategori perlombaan tersedia. Kegiatan ini mengusungkan tema “Jadikan Budaya dan Kearifan Lokal Sebagai Wadah Kreasi Anak Muda, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

“Kita harapkan dengan kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa cinta budaya kepada anak-anak, Terkait dengan lomba baca puisi kategori SD, diikuti sebanyak 24 peserta,” imbuhnya.

Arya Sidarta, salah seorang juri menilai kemampuan anak-anak di Kotawaringin Timur dalam membacakan puisi sudah cukup bagus. Meski begitu, tentu masih perlu pembinaan lebih lanjut, terutama terkait cara menafsirkan puisi.

Diharapkan untuk kedepannya peserta mampu membuat sebuah karya yang lebih inovatif dalam penafsiran bahasa puisi. Baik dari penghayatan, makna puisi, artikulasi, gerak tubuh, intonasi dan hal lainnya.