Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-56 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2025 yang dipusatkan di Kecamatan Baamang resmi berakhir pada 1 Oktober 2025.
Hasil penilaian dewan hakim menetapkan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebagai juara umum dengan total nilai 218 poin.
Sementara itu, posisi kedua diraih Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan perolehan nilai 189, disusul Kecamatan Tualan Hulu di peringkat ketiga dengan nilai 112.
Pencapaian ini menegaskan Mentawa Baru Ketapang sebagai salah satu kecamatan dengan pembinaan Al-Qur’an yang konsisten dan mampu melahirkan qari serta qariah terbaik.
Camat Baamang selaku Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, meski tuan rumah tidak berhasil meraih gelar juara umum, namun semua peserta dari 17 kecamatan telah menunjukkan semangat dan kemampuan terbaiknya selama lomba berlangsung.
“Kami bangga dengan semangat peserta yang begitu tinggi. Semua tampil maksimal dan menunjukkan kualitasnya. Bagi kami, MTQ bukan hanya soal juara, tetapi tentang syiar, ukhuwah, dan penguatan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat,” ujarnya pada 01 Oktober 2025.
Ia menambahkan, penyelenggaraan MTQ di Baamang tahun ini mencatatkan sejarah tersendiri dengan jumlah peserta yang mencapai 582 orang.
Mereka berlaga di 11 cabang lomba, mulai dari Tilawah, Syahril Qur’an, Fahmil Qur’an, Tartil, Tahfidz, Khat, hingga vokal religi. Lonjakan jumlah peserta ini disebut sebagai bukti nyata meningkatnya minat masyarakat untuk mendalami Al-Qur’an.
“Bagi kami selaku tuan rumah, menjadi bagian dari sejarah pelaksanaan MTQ ke-56 ini adalah sebuah kehormatan. Kami melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi, ribuan warga hadir untuk menyaksikan jalannya lomba. Itu menunjukkan MTQ bukan sekadar kompetisi, tetapi juga momentum kebersamaan dan kebanggaan umat,” tambahnya.
Selain menjadi ajang silaturahmi, MTQ juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Baamang. Selama lima hari pelaksanaan, banyak pedagang kecil, pelaku usaha kuliner, hingga penyedia jasa transportasi yang merasakan manfaat dari ramainya pengunjung.
Panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung jalannya kegiatan, mulai dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang mengalokasikan anggaran Rp 1,46 miliar, sponsor dan donatur, hingga swadaya masyarakat setempat.
”Dukungan tersebut menjadi kunci suksesnya pelaksanaan MTQ di Baamang,” bebernya.
Dengan berakhirnya MTQ ke-56, panitia berharap semangat para peserta tidak berhenti pada ajang lomba semata. Qari, qariah, hafidz, dan hafidzah yang tampil di Baamang diharapkan terus meningkatkan kemampuan, membawa nama baik Kotawaringin Timur di tingkat provinsi, bahkan nasional.
“Semoga MTQ ini menjadi awal lahirnya generasi Qur’ani yang lebih unggul, bukan hanya di panggung lomba, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Baamang mungkin tidak menjadi juara umum, tetapi kebanggaan terbesar kami adalah melihat semangat seluruh peserta yang tampil dengan sepenuh hati,” tutup Camat Baamang.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.