Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Kalimantan Tengah menyoroti keberadaan pelabuhan Pelangsian, yang selama ini dinilai tidak bisa dimanfaatkan oleh Badan usaha Milik Daerah (BUMD) saat ini.
Handoyo J Wibowo, Anggota DPRD Kotim menyebutkan BUMD cenderung vakum. Padahal, mereka sejak awal mendorong agar BUMD segera bergerak untuk mengelola potensi di daerah, diantaranya pelabuhan tersebut.
“Setahu saya sampai hari ini belum pernah ada kabar beritanya soal BUMD kita,” kata Handoyo pada Senin, 07 November 2022.
Dirinya mengungkapkan struktur organisasinya telah ada sejak tahun 2018 lalu. Seharusnya jika ada kendala agar bisa duduk bersama dengan pemerintah daerah untuk mencari solusinya.
Baca Juga :
Komisi IV DPRD Kotim : Parkir Di Kotim Belum Optimal, Proyek Lelang Parkir Terbuka Saja
Handoyo menyinggung keberadaan dermaga di Pelangsian. Potensi pelabuhan itu sangat besar jika memang ingin dikelola pemerintah daerah untuk mendatangkan pendapatan.
Dermaga Pelangsian terletak di pinggir Sungai Mentaya Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dermaga ini dibangun pada 2014 lalu menggunakan dana APBN.
Pembangunan dermaga yang cukup representatif itu rampung akhir 2015, namun hingga kini belum juga difungsikan.
“Padahal dermaga ini jadi tempat untuk bongkar muat bagi pelabuhan-pelabuhan yang sebelumnya ilegal, maka dari itu persoalan ini saya coba bicarakan nanti diinternal lembaga ini untuk ditindaklanjuti,” tegas Handoyo.
Keberadaan dermaga Pelangsian ini memang berulang kali jadi sorotan legislator di daerah ini, namun sejauh ini belum ada tindaklanjutnya. Dirinya menekankan kepada pemerintah setempat untuk dapat melanjutkan program tersebut.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.