banner 130x650

Pendeta Kristen Ortodoks Patriarch Kirill Katakan Dunia Kiamat Jika Rusia Dihancurkan, Kenapa Yaa?

Kirill
Photo : Pendeta Kristen Ortodoks Patriarch Kirill katakan dunia akan kiamat apabila Rusia dihancurkan

Kepala Gereja Kristen Ortodoks Rusia, Patriarch Kirill, mewanti-wanti bahwa kiamat akan terjadi apabila negaranya dihancurkan.

Kirill mengatakan komunitas internasional dan Rusia sedang menghadapi ancaman yang sangat besar.

Ancaman besar akan terjadi dan menimpa dunia apabila negara hebat seperti Moskow dikalahkan.

banner 1706 x 2560

Kirill bicara demikian setelah mengklaim ada beberapa “orang gila” percaya bahwa Rusia bisa ditaklukkan.

“Beberapa orang gila percaya bahwa Rusia yang memiliki senjata ampuh dan dihuni oleh orang-orang yang sangat kuat serta tak pernah menyerah kepada musuh dan selalu muncul sebagai pemenang, dapat dikalahkan dalam situasi saat ini”, kata Kirill.

Baca Juga :

Kalahkan 7.000 Peserta! Anak Asal Sekolah Binaan Astra Juara 1 Lomba Matematika dan Sempoa Internasional

“Kami berdoa kepada Tuhan agar dia mencerahkan orang-orang gila itu dan membantu mereka memahami bahwa setiap keinginan untuk menghancurkan Rusia akan berarti akhir dunia”, ucapnya.

BACA JUGA :  Robert Kiyosaki Yakin Dolar AS Bakal Tergeser Mata Uang BRICS

Pernyataan Kirill ini senapas dengan pernyataan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Kamis, 19 Januari 2023 . Medvedev saat itu menegaskan bahwa Kremlin “tak akan pernah kalah dalam konflik besar yang mempertaruhkan nasib mereka.”

“Jika negara itu kalah, itu bisa memicu konflik nuklir”, ucap Medvedev memperingatkan negara-negara yang ingin melihat Moskow dikalahkan di Ukraina.

Sejumlah negara besar terutama negara Barat, memang sejak lama ingin Rusia segera cabut dari Ukraina. Mereka sampai memasok alutsista canggih kepada Kyiv agar bisa mengalahkan militer Moskow.

BACA JUGA :  Korban Tewas Gempa Dahsyat Turki-Suriah Tembus 3.800 Orang Tewas, 14.500 Terluka
Kirill
Photo : Pendeta Kristen Ortodoks

Pada awal Januari, Gereja Ortodoks Rusia sempat mengimbau pasukan Kremlin dan Kyiv untuk melakukan gencatan senjata menjelang dan selama Natal Ortodoks pada Sabtu,

7 Januari. Hal itu untuk memberikan kesempatan kepada para pemeluk agama tersebut untuk menghadiri kebaktian.

Permintaan itu didukung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari.

Namun, gencatan senjata itu ditolak oleh Kyiv. Para pejabat Ukraina berpandangan bahwa tawaran itu hanyalah “kemunafikan” dan tipu daya Rusia.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca