Jatuh cinta dengan seseorang bisa sangat mengasyikkan dan mendebarkan. Tetapi bagi sebagian orang, hal itu juga bisa menakutkan. Untuk memercayai seseorang sepenuhnya dengan hati bukanlah menjadi tugas yang mudah. Cinta bisa menjadi salah satu bagian kehidupan yang paling indah, tetapi juga bisa menakutkan. Sementara beberapa kekhawatiran itu normal, beberapa menganggap pikiran jatuh cinta itu menakutkan.
Philophobia adalah ketakutan akan cinta atau menjadi terhubung secara emosional dengan orang lain. Ini memiliki banyak ciri yang sama dengan fobia spesifik lainnya, terutama yang bersifat sosial yang akan berdampak kepada hidup Anda jika tidak dirawat.
1. Mencoba untuk Jujur dengan diri sendiri akan ketakutanmu
Tanyakan pada diri Anda mengapa Anda takut jatuh cinta dengan seseorang. Misalnya, pernahkah Anda terluka di masa lalu dan pikiran untuk jatuh cinta lagi membuat Anda khawatir karena apa yang telah Anda alami sebelumnya?
Apakah Anda seseorang yang cenderung menjaga jarak dan tidak ingin terbuka? Apakah Anda takut benar-benar membiarkan diri Anda jatuh cinta pada seseorang karena Anda merasa tidak nyaman berada di dekat orang lain?
“Kita cenderung percaya bahwa semakin kita peduli, semakin kita bisa terluka,” ucap psikolog klinis Lisa Firestone. “Cara kita terluka dalam hubungan sebelumnya, mulai dari masa kanak-kanak kita.”
Saatnya bertanya pada diri sendiri, ajukan pertanyaan sulit untuk mengetahui akar mengapa Anda mencegah diri Anda untuk jatuh cinta. Kemudian Anda dapat mengambil langkah untuk melewati rintangan yang menghalangi Anda untuk memiliki hubungan yang mendalam dengan orang lain.
2. Rasakan Perasaan Kamu Sendiri
Langkah selanjutnya adalah mencoba dan mengalami perasaan Anda dan mengatasi emosi ini dan keraguan yang tersisa tentang jatuh cinta. Jika Anda khawatir jatuh cinta akan membuat Anda berisiko berakhir dengan patah hati, Anda perlu mengenali dan mengatasi perasaan ini secara langsung.
“Mengenali ketakutan kita dan bagaimana ketakutan itu memengaruhi perilaku kita adalah langkah penting untuk memiliki hubungan jangka panjang,” ucap Firestone.
Selalu ada risiko yang akan terlibat dalam hal percintaan, tetapi begitu Anda memahami bahwa itu adalah bagian dari proses, Anda akan lebih mampu untuk menurunkan kewaspadaan pada kedepannya.
3. Pilihlah Pasangan yang Layak untukmu
Ada baiknya juga bagi Anda untuk melihat lebih dekat pada orang yang membuat Anda jatuh cinta. Bagaimana orang ini memperlakukan Anda? Apakah Anda memiliki nilai yang sama?
Apakah Anda saling menghormati dan percaya? Kadang-kadang rasa takut jatuh cinta berasal dari perasaan ragu-ragu Anda sendiri yang mengganggu, bahwa Anda bersama orang yang salah atau bahwa orang ini tidak benar-benar mencintai Anda.
Namun, jika Anda melihat hubungan secara keseluruhan dengan pandangan yang lebih kritis, Anda akan lebih mampu melihat apakah Anda berdua berada di jalur yang sama.
4. Mengatasi Rasa Takut Kamu
Mungkin sulit untuk benar-benar terbuka dan jujur dengan orang lain, dan jika Anda mencoba mengatasi rasa takut yang masih ada untuk membiarkan diri Anda mencintai dan dicintai, ambillah langkah untuk memercayai orang ini dan menjadi sedikit rentan.
Misalnya, meskipun Anda mungkin mandiri, tabah pada dasarnya, dan merasa seolah-olah Anda tidak membutuhkan bantuan atau nasihat dari pasangan, cobalah membuka diri untuk memperkuat hubungan Anda.
Teman atau rekan Anda harus menjadi rekan satu tim terbesar Anda, dan bahkan jika Anda tidak terbiasa mengandalkan orang lain, sekaranglah waktunya untuk mematahkan penghalang yang telah Anda bangun di dalam diri Anda.
5. Memahami Memerlukan Proses yang cukup Lama
Mengatasi ketakutan semacam ini tidak terjadi dalam semalam, dan begitu Anda memahami bahwa ini adalah lari maraton dan bukan lari cepat, jatuh cinta kepada seseorang tidak akan tampak begitu menakutkan.
Anda dapat mengambil langkah-langkah kecil dan menantang diri sendiri setiap hari untuk membantu Anda mengatasi rasa takut jatuh cinta, seperti berusaha secara sadar untuk lebih terbuka dengan pasangan.
Jatuh cinta bisa menjadi proses ajaib jika Anda membiarkan diri Anda mengalaminya, dan Anda akhirnya akan bersedia untuk mengambil risiko ini.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (4)
Komentar ditutup.