banner 130x650

Warga Suku Manggarai di Perantauan Tetap Menjaga Tradisi Gotong Royong untuk Biaya Pendidikan

Warga Suku Manggarai di Perantauan

Warga Suku Manggarai di perantauan yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Desa Rungau Raya, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, tetap menjaga tradisi gotong royong untuk membantu biaya pendidikan anak-anak mereka.

Tradisi yang dikenal dengan nama “Poka Sawar Limbang Sama” atau “Wuat Wa’i” ini menjadi contoh nyata semangat kebersamaan dan kepedulian masyarakat Manggarai terhadap pendidikan.

Dalam tradisi Wuat Wa’i, masyarakat Manggarai secara bergantian akan membawa sumbangan baik dalam bentuk materi uang maupun sumbangan moral berupa doa dan nasihat bagi anak yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tradisi ini diadakan oleh sebuah keluarga ketika seorang anaknya hendak merantau ke luar daerah untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

BACA JUGA :  Pemekaran Desa di Seruyan Harapkan Jadi Akses Mempermudah Pelayanan Warga

Menurut Nikolaus Malut, tetua Suku Manggarai, dalam beberapa perayaan Wuat Wa’i, dana yang berhasil dikumpulkan berkisar mencapai Rp 20 juta sampai Rp 30 juta. Dana ini digunakan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Warga Suku Manggarai di perantauan

Apresiasi dari Wakil Ketua Komisi A DPRD Seruyan

Wakil Ketua Komisi A DPRD Seruyan, Subani, sangat apresiasi terhadap keluarga besar Suku Manggarai yang tetap konsisten menjaga tradisi walaupun berada di perantauan. “Saya sangat terharu melihat kekompakan mereka dalam menjaga tradisi, ini salah satu bentuk kegotongroyongan mereka dalam membantu biaya pendidikan bagi anak-anak mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

Tradisi gotong royong yang positif dari masyarakat Manggarai ini menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. Di mana setiap elemen masyarakat akan bahu-membahu untuk membantu anak-anak mereka ke tingkat perguruan tinggi.

BACA JUGA :  Wujudkan Sapta Wisata, DPRD Seruyan Minta Kebersihan Sungai Bakau Dioptimalkan

Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya membantu meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Manggarai, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan kepedulian sosial di kalangan masyarakat.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca