banner 130x650

Waspada! Cuaca di Kotim Tak Menentu Menyebabkan Demam Berdarah Dengue

Demam
Photo : Kepala Puskesmas Baamang II Desliana Eka Maulitita memberi tanggapan mengenai DBD

Cuaca yang tidak menentu terjadi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur menimbulkan kekhawatiran masyarakat setempat akan adanya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti. Demam berdarah dengue merupakan penyakit akibat nyamuk yang berkembang paling pesat di dunia.

Demam berdarah dengue akan membuat penderitanya mengalami nyeri hebat, bahkan seluruh tulang dan persendian seakan-akan terasa patah. Jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah, bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

Di wilayah Puskesmas Unit Baamang II pada Januari 2023 tercatat ada dua kasus DBD. Terdapat satu kasus terjadi di Kelurahan Baamang Barat dan satu di Kelurahan Baamang Tengah.

Baca Juga :

Cegah DBD, Kadiskes Minta Kepada Masyarakat Seruyan Galakan PSN

”Januari 2023 ini ada 2 kasus DBD. Anak-anak usianya 3 dan 6 tahun. Ada kasusnya tapi tidak melonjak tajam, masih tergolong normal,” ucap Kepala Puskesmas Baamang II Desliana Eka Maulitita.

BACA JUGA :  Pemerintahan Halikin Realisasikan Proyek Cor Lantai Halaman Depan Lapas Sampit
Demam
Photo : Nyamuk aedes aegypti dapat menyebabkan penyakit DBD

Dilihat dari kondisi cuaca saat ini, jika dibandingkan Januari tahun sebelumnya, memang ada peningkatan. Sebab, pada awal tahun 2022 tidak ada kasus DBD.

”Kalau tahun sebelumnya mulai pertengahan tahun baru ada kasus DBD,” tambahnya.

Baca Juga :

Musim Hujan Panas, Masyarakat Diminta Waspada Berbagai Penyakit

Menurutnya, kasus DBD pada Januari lalu disebabkan oleh musim hujan. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar warga Kotim, khususnya wilayah Kecamatan Baamang, menjaga kebersihan lingkungan karena kondisi hujan dan panas seperti ini adalah angka tingginya kasus yang tidak diinginkan.

BACA JUGA :  Ratusan Warga Kotim Padati Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad di Mesjid Raya Wahyu Al-Hadi

Masyarakat juga diminta menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan menerapkan 3M plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air, serta mengubur atau mendaur ulang barang tidak terpakai.

”Untuk masyarakat kami minta tetap menjaga lingkungannya tetap bersih. Terutama yang memiliki tempat penampungan air di luar agar tertutup jangan terbuka. Kalaupun ada tempat penampungan air yang tidak terpakai, kaleng bekas atau barang bekas, segera dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk DBD,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca